Bank Indonesia Nilai Langkah Pemerintah Kendalikan Inflasi Berjalan Baik
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan langkah pemerintah dalam menjaga harga kebutuhan pokok sudah berjalan baik. Indikator ini dapat dilihat dari tingkat inflasi terjaga di bawah titik tengah dari 3,5 plus minus satu persen.
Pihaknya bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) juga selalu memantau dengan melakukan survei pemantauan harga di beberapa lokasi. "Indikator inflasi itu kan BPS mensurvei pasar-pasarnya kan bukan hanya pasar modern, tapi juga pasar pelosok-pelosok juga," kata dalam acara Economic Outlook 2019, di Jakarta, Kamis (28/2).
Perry mengatakan tujuan dari survei yang dilakukan pihaknya tersebut juga ingin memantau stabilitas perekonomian Indonesia agar kebijakan antisipatif, baik oleh pemerintah maupun BI sendiri bisa dilakukan lebih cepat.
"Kami bersyukur juga setiap minggu kami melakukan survei pemantauan harga dari 46 kantor-kantor lembaga kami dan kami juga bersama pemerintah membentuk pusat informasi harga pangan strategis kalau semuanya itu masih mengindikasikan harga-harga itu seperti itu (rendah)," katanya.
Seperti diketahui, Kepala Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender mencapai 0,32 persen dan inflasi tahun ke tahun atau year on year sebesar 2,82 persen.
"Pada Januari 2019 inflasi 0,32 persen. Dengan angka ini berarti tingkat inflasi tahun kalender 0,32 persen. Tahun ke tahun 2,82 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya.
Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut masih dalam range target pemerintah. Dia juga mengatakan, capaian tersebut merupakan salah satu pencapaian yang bagus di awal tahun. "Sebuah capaian yang bagus di awal tahun. Capaian 0,32 persen, penyebab utamanya harga ikan dan beberapa sayuran," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnya