Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aturan Pasar Listrik Dibuka untuk Swasta Sedang Dibahas, Begini Dampaknya ke PLN

Aturan Pasar Listrik Dibuka untuk Swasta Sedang Dibahas, Begini Dampaknya ke PLN

Aturan Pasar Listrik Dibuka untuk Swasta Sedang Dibahas, Begini Dampaknya ke PLN

Kebijakan itu dinilai membuat badan usaha milik negara (BUMN) yakni PLN tetap baik dan semakin kompetitif.

Ekonom senior sekaligus Co-founder Institute for Social, Economic, and Digital (ISED), Ryan Kiryanto menyebut bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan jika pasar listrik dalam negeri dibuka untuk pemain lain.

Sebab, hal itu justru membuat badan usaha milik negara (BUMN) yakni PLN tetap baik dan semakin kompetitif.

"Apa yang perlu dikhawatirkan? Apa pun jenis industrinya, kalau kontestan, pemain atau player banyak, justru menimbulkan persaingan yang lebih sehat dan terbuka. Termasuk listrik. Masyarakat pun pada akhirnya akan diuntungkan," ujarnya dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (12/12).

Aturan Pasar Listrik Dibuka untuk Swasta Sedang Dibahas, Begini Dampaknya ke PLN

Dengan persaingan, para produsen bidang kelistrikan atau industri lain, akan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk dan layanannya, selain itu mereka juga bersaing di harga sehingga menguntungkan konsumen.

"Jadi, kalau memang dibuka untuk pemodal domestik, asing, non-pemerintah, dan non BUMN boleh masuk ke sektor strategis, ya tidak apa-apa. Bahkan, persaingan lebih terbuka, lebih sehat, dan berkompetisi," kata dia.

Sebaliknya, jika industri terlalu monopoli, justru membuat terlena, penetapan harga sulit dilakukan bahkan, pada sisi layanan, kemungkinan bisa mengurangi kepuasan konsumen.

"Tetapi kalau pemainnya lebih dari dua, akan menciptakan persaingan untuk pelayanan. Termasuk harga dan after sales service. Begitu juga soal pengaduan, komplain akan teratasi dengan baik karena dikelola profesional," ujarnya.

Hal itu dikatakannya terkait skema Power Wheeling yang saat ini tengah dibahas dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET).

Skema tersebut memungkinkan pengusaha listrik swasta untuk menjual langsung listrik kepada industri dan masyarakat tanpa melalui PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

merdeka.com

Selain membuat BUMN, termasuk PLN makin kompetitif, lanjut Ryan, kondisi demikian akan membuat konsumen juga semakin diuntungkan. Masyarakat, pada akhirnya akan mendapat pelayanan yang jauh lebih baik dan mereka pun memiliki pilihan.

Aturan Pasar Listrik Dibuka untuk Swasta Sedang Dibahas, Begini Dampaknya ke PLN

"Sehingga, perusahaan yang menyediakan listrik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, itu yang akan dipilih," katanya.

Dia menambahkan, banyak contoh ketika BUMN justru semakin kompetitif dengan adanya persaingan, misalnya sektor perbankan meskipun terdapat 102 bank di Indonesia, namun bank-bank BUMN tetap baik. Begitu juga di sektor telekomunikasi, tidak hanya Telkomsel, tetapi juga XL, Tri, Indosat, dan lain-lain. Pengelolaan jalan tol juga begitu.

Di sisi lain, masyarakat menengah ke bawah juga tak perlu khawatir terhadap keberadaan perusahaan listrik swasta. Sebab, PLN masih tetap melayani kebutuhan masyarakat terkait dengan listrik bersubsidi. Bahkan, PLN bisa semakin fokus sehingga pelayanan kepada pelanggan listrik subsidi juga semakin baik.

"Hanya PLN yang boleh menyalurkan listrik bersubsidi dengan KVA tertentu, seperti 450 KVA atau hingga 900 KVA. Mereka akan memilih PLN, karena pengguna listrik swasta tentu bukan dari kalangan rumah tangga," katanya.

Mengenal GamaWarni, Alat Pewarna Alami untuk Kain Karya Peneliti UGM
Mengenal GamaWarni, Alat Pewarna Alami untuk Kain Karya Peneliti UGM

Pengembangan alat itu diharapkan bisa membantu industri kecil dan menengah dalam menghasilkan produk berkualitas

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kualitas SDM Industri Baja, Ini Dilakukan Pemerintah dan Pengusaha
Tingkatkan Kualitas SDM Industri Baja, Ini Dilakukan Pemerintah dan Pengusaha

Ini sekaligus sebagai bentuk upaya menyelesaian masalah kekurangan tenaga kerja dan sebagai persiapan untuk menghadapi investasi tahap dua.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Akui Regulasi Belum Bisa Lindungi Industri Tekstil dari Serbuan Produk Impor
Menkop Teten Akui Regulasi Belum Bisa Lindungi Industri Tekstil dari Serbuan Produk Impor

Pemerintah masih berupaya untuk melindungi produk dalam negeri dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Produsen Busa Plastik Mendadak Jadi Orang Kaya Berkat Kendaraan Listrik, Begini Kisahnya
Produsen Busa Plastik Mendadak Jadi Orang Kaya Berkat Kendaraan Listrik, Begini Kisahnya

Ryu menjadi pemegang saham terbesar Kumyang, yang terdaftar di bursa saham Kosdaq Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Minta Pedagang Grosir Waspadai Serbuan Produk Impor
Menkop Teten Minta Pedagang Grosir Waspadai Serbuan Produk Impor

Penjualan industri grosir masih lebih baik dibandingkan industri ritel.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kualitas SDM, Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser Latih 40 Warga Membuat Batik
Tingkatkan Kualitas SDM, Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser Latih 40 Warga Membuat Batik

Mereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sebut Produk Dalam Negeri Kualitas Teruji, Negara Diminta Hadir untuk Pengembangan
Ganjar Sebut Produk Dalam Negeri Kualitas Teruji, Negara Diminta Hadir untuk Pengembangan

Ganjar meminta perusahaan lokal meningkatkan inovasi dan terus mengembangkan produk-produknya.

Baca Selengkapnya
Dekranas Ungkap Kunci UMKM Bisa Bersaing di Pasar Global
Dekranas Ungkap Kunci UMKM Bisa Bersaing di Pasar Global

Desainer yang mendampingi pelatihan akan membantu perajin UMKM untuk menciptakan produk yang lebih menarik dan berkualitas.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal

Industri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya