AP I siapkan Rp 1,7 T kembangkan Bandara Bali, salah satunya lakukan reklamasi
Merdeka.com - PT Angkasa Pura I menargetkan akhir November 2017 pengembangan apron dengan cara reklamasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sudah bisa dikerjakan. AP I tengah menunggu Universitas Udayana menyelesaikan kajian arus laut.
"Pembangunan fisik sudah mulai jalan akhir November, akhir tahun paling lambat," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, seperti dikutip Antara di Tuban, Kabupaten Badung, Rabu (8/11).
Menurut Yanus, dalam pekan ini hasil kajian arus laut dari Universitas Udayana akan diserahkan sehingga dapat dimulai proses pembangunan apron. Dia menjelaskan kajian arus laut itu diperlukan untuk mengantisipasi dampak penggerusan pantai setelah reklamasi.
Yanus menegaskan bahwa proyek reklamasi di sebelah Barat landasan pacu atau didekat terminal VIP I itu telah mengantongi restu secara lisan dari sejumlah pihak di antaranya Bupati Badung Giri Prasta dan desa di sekitar bandara.
Nantinya luas lahan perairan yang akan direklamasi mencapai sekitar 84 hektare yang digunakan untuk areal parkir pesawat berbadan besar.
Dari 84 hektare tersebut, lanjut dia, baru sekitar 43 hektare di antaranya yang akan digunakan untuk parkir pesawat dengan kapasitas sekitar tiga unit pesawat berbadan lebar. Sedangkan, sisa lahan hasil pengurugan lainnya digunakan untuk pengembangan jangka menengah-panjang.
Reklamasi, lanjut dia, menjadi satu-satunya solusi pengembangan apron sebelah Barat bandara karena lebih efektif dibandingkan menggunakan tiang pancang.
Dia menjelaskan apabila menggunakan tiang pancang maka kedalaman laut di sekitar lokasi mencapai tiga meter dan relung dasar yang padas diklaim tidak bisa ditembus dan harus dibor. Tidak hanya itu, pengembangan menggunakan tiang pancang dinilai tidak efektif dari segi keamanan bandara.
Yanus mengungkapkan alokasi anggaran dari Angkasa Pura I untuk pengerjaan proyek reklamasi dan pengembangan apron tersebut mencapai sekitar Rp 1,7 triliun yang rencananya akan dikerjakan oleh kontraktor dalam negeri yang ditargetkan selesai pada Agustus 2018.
Kementerian Koordinator Kemaritiman, lanjut dia, telah mengirimkan surat penugasan untuk mempercepat proses pengembangan apron untuk menampung pesawat berbadan lebar itu mengingat Bali menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada Oktober 2018.
Perhelatan akbar bidang ekonomi dan keuangan itu rencananya akan dihadiri oleh sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaObjek kasus keduanya sama perihal ucapan Arya saat Rapat Angkasa Pura, Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca Selengkapnya