Amerika Serikat Tempati Urutan Teratas Urusan Mencetak Orang Kaya di Era Pandemi
Merdeka.com - Jumlah miliarder naik di seluruh dunia meski di tengah pandemi Covid-19. Amerika Serikat menempati nomor wahid dalam urusan mencetak orang kaya.
Dikutip dari CNBC, Jumat (17/9), sensus miliarder Wealth-X per 2021 menunjukkan jumlah total miliarder pada 2020 lalu melonjak 13,4 persen dari tahun ke tahun menjadi 3.204 orang.
Angka tersebut menandai kenaikan tahunan terkuat sejak 2017, terlepas dari dampak pandemi COVID-19 dan kontraksi terdalam ekonomi dunia dalam satu generasi.
Kekayaan gabungan mereka mencapai USD 10 triliun - meningkat 5,7 persen dari tahun ke tahun.
Amerika Serikat menjadi negara yang paling dominan untuk kenaikan miliarder, menyumbang 29 persen dari populasi miliarder global dan 37 persen dari kekayaan miliarder kumulatif pada 2020. Posisi kedua ditempati China dengan pangsa sekitar 13 persen dan Jerman dengan pangsa sekitar 5 persen.
Dari total 3.204 miliarder, 670 di antaranya adalah miliarder baru dengan kekayaan rata-rata masing-masing USD 1,9 miliar dan USD 1,4 miliar.
Sekitar 60 persen dari keseluruhan populasi miliarder pada 2020 sepenuhnya merupakan hasil dari usaha sendiri, dibandingkan dengan 11 persen yang merupakan kekayaan dari warisan. Sementara, 28,8 persen adalah mereka menghasilkan kekayaan melalui kombinasi warisan dan usaha bisnis.
Untuk miliarder baru, sekitar 70 persen adalah pengusaha mandiri, dibandingkan dengan 7,4 persen yang pemegang warisan dan 22,4 persen memiliki warisan dan hasil usaha mandiri.
Di AS, sebanyak 66,6 persen dari miliarder merupakan pengusaha mandiri. Sementara, 14 persen mencetak kekayaan mereka melalui warisan. Terakhir, 19,3 persen adalah penerima warisan dan pengusaha.
Sektor Usaha Pencetak Orang Kaya Terbanyak
Di Amerika Utara saja, jumlah miliarder naik 17,5 persen dari tahun ke tahun menjadi 980 orang, setara dengan 31 persen pangsa global.
Sementara itu, kekayaan bersih kolektif para miliarder di kawasan itu naik 8 persen menjadi USD 3,8 triliun, atau pangsa global sebesar 38 persen.
Jumlah total miliarder dengan kekayaan dalam kisaran USD 10 miliar hingga USD 50 miliar mengalami pertumbuhan terkuat baik dari segi populasi maupun kekayaan bersih gabungan - naik 40 persen, atau tiga kali lebih cepat dari kenaikan populasi miliarder secara keseluruhan.
Ekspansi ini didorong oleh naiknya kekayaan di bidang otomotif, teknologi, materil, serta industri perkapalan dan distribusi.
Selain itu, sektor perhotelan dan hiburan turut mendongkrak jumlah miliuner dengan kekayaan lebih dari USD 50 miliar.
Namun, sektor perbankan dan keuangan di Amerika tetap menjadi industri teratas untuk representasi miliarder secara keseluruhan.
Reporter: Natasha Khairunisa AmaniSumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaJumlah orang kaya di dunia terus mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaKonsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaTren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaPara miliarder dunia pasti memiliki tempat favorit untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaSebagai seorang pengusaha dan miliuner asal india, dia tercatat memiliki 168 koleksi mobil mewah. Sebanyak 15 di antaranya ditaksir hingga USD 20 juta.
Baca Selengkapnya