Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang
Industri otomotif Indonesia diklaim berhasil mengalahkan Jepang.
Industri otomotif Indonesia diklaim berhasil mengalahkan Jepang.
"Industri, plus motor lebih besar dari di Jepang. Karena otomotif ini tidak hanya di sektor manufaktur, tapi juga perdagangan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan saat membuka ajang Pameran GIIAS 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (10/8).
Dia mencatat, industri otomotif berkontribusi pada penyerapan 1,5 juta lapangan kerja.
Merdeka.com
Dia mencatat, saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan roda empat. Adapun, total kapasitas produksi mobil sebanyak 2,35 juta unit per tahun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen di kuartal II-2023 juga salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mampu tumbuh sebesar 4,88 persen secara year on year (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25 persen terhadap PDB. Sementara itu, Industri Alat Angkutan merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut sejak Kuartal II-2021 sampai dengan Kuartal II-2023.
Pada kuartal kedua tahun 2023 pertumbuhan industri alat angkutan tumbuh sebesar 9,66 persen. Adapun, kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 1,42 persen. "Dan seluruh backbonenya (tulang punggungnya) adalah industri otomotif," ungkap Menko Airlangga.
Sementara untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan ekspor mobil dalam bentuk utuh (Completely Build Up/CBU) mencapai 500.000 unit. Target ini meningkat 30.000 unit dari realisasi ekspor mobil CBU 470.000 unit di 2022 lalu. "Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekspor, kalau tahun lalu ekspornya 470 ribu, targetnya 500 ribu tahun ini," ujar Menko Airlangga.
Dia menargetkan, transaksi penjualan mobil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 mencapai Rp15 triliun. Target ini melampaui realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp14,3 triliun.
"Kita berharap transaksi (GIIAS 2023) bisa Rp15 triliun. Lebih tinggi dari tahun lalu sampai di atas Rp14,3 triliun. Itu saya rasa tahun ini juga minimal targetnya lebih baik," ucapnya.
Airlangga menyampaikan, target tinggi ini ditopang oleh kondisi perekonomian Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan pasca pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang mencapai 5,17 persen secara year on year (yoy). "Pertumbuhan ekonomi ini selama 7 Kuartal berturut-turut di atas 5 persen. Jadi, kita punya kemampuan untuk resiliensi yang kuat," pungkas Airlangga.
Dibutuhkan industri produksi yang terus berkembang maju dengan berbagai fasilitas canggih beserta sumber daya (SDM) lokal terampil.
Baca SelengkapnyaDunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.
Baca SelengkapnyaIndustri otomotif Indonesia mengalami banyak perubahan dan dinamika sejak republik ini berdiri. Inilah para raja otomotif sejak Presiden Soekarno hingga Jokowi.
Baca SelengkapnyaIndonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.
Baca SelengkapnyaDulu Korea Selatan terkenal dengan fesyen, industri tekstil, alas kaki, dan aksesoris. Tapi sekarang Korea Selatan terkenal dengan teknologinya.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaLaju Indonesia, kata Rieke, bernuansa sosial dan ekonomi kerakyatan, menyebarkan kesadaran bagi segenap elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan basis manufaktur alternatif yang kompetitif dan sekaligus memiliki konsumsi dalam negeri yang kuat.
Baca Selengkapnya