Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Hal ini dikarenakan ia diduga lalai ketika menangani seorang bayi berusia 1 bulan hingga mengalami kritis. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, anggota DPR Ahmad Sahroni pun turut menyoroti kejadian ini. Simak ulasannya:
Lewat akun @ahmadsahroni, pria yang dijuluki 'Crazy Rich Priok' itu memposting kisah seorang bayi bernama Nala yang diduga menjadi korban kelalaian perawat.
Melalui postingannya, Syahroni terlihat membagikan foto tangkapan layar berisi keterangan dari ibu si bayi.
Diketahui, jika bayi Nala yang baru berusia 1 bulan ini memang sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena memiliki masalah kesehatan. Dalam penjelasannya, ibu dari si bayi mengaku melihat ada kejanggalan pada anaknya sejak tanggal 7 Agustus 2023. Ia melihat bobot anaknya terus menurun dan bagian lehernya berubah menjadi berwarna kuning.
Karena panik, si ibu pun langsung melaporkan hal itu kepada perawat. Perawat kemudian menjawab akan segera melakukan pengecekan darah. Namun pengecekan darah baru dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2023 pagi. Kemudian, sekitar jam 15.00 WIB ibu dari si bayi kembali melaporkan kepada perawat karena melihat darah keluar dari kantong colostomy anaknya. Namun, perawat disebut menyangkal dan mengatakan jika itu bukan darah.
Kemudian, kondisi si bayi pun terus memburuk hingga sempat mengalami sesak nafas. Namun, si ibu mengaku jika perawat lagi-lagi hanya diam saja tanpa melakukan tindakan apapun. Pada pukul 21.37 malam bayi mengalami sesak napas dan kejang hingga membuat perawat langsung memanggil dokter. "Dokter IGD sempat menanyakan kepada kami selaku orang tua pasien sejak kapan seperti ini, dan menanyakan kembali apakah sudah ada informasi ke suster (berarti kesimpulannya apa yang sudah kami informasikan ke perawat tidak disampakan ke dokter)," tulis si ibu bayi.
Karena tak segera ditangani, si ibu bayi mengatakan jika anaknya yang baru berusia 1 bulan 27 hari itu mengalami pendarahan di kepalanya dan harus menjalani operasi.
Ahmad Sahroni pun meminta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk memeriksa para terduga perawat di RSAB.
"Pak menteri wajib periksa para perawat nya , berbahaya kalau masih ada yang beginian di RS besar. Tolong Pak menkes @budigsadikin," tulisnya dalam keterangan.
Melalui akun Instagram pribadinya @sucichintia88, ibu dari si bayi memberikan klarifikasinya. Ia menyebut, jika sejauh ini hanya kepala ruangan RS yang menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu. "Pihak management @rsabhk lantas anakku seperti ini kami hanya mendapatkan maaf dari kepala ruangan saja ? Anakku seperti ini dikarenakan kelalaian oknum Perawat di ruangan rawat inap," tulis si ibu.
Si ibu mengatakan sangat menyayangkan sikap dari para perawat. Ia menyebut, jika saja anaknya segera ditangani oleh dokter mungkin saja tidak akan mengalami pendarahan di otak.
Tulis ibu bayi melalui akun @sucichintia88.
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaPada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal kerap dilakukan oleh bayi dan anak dengan salah sehingga menyebabkan munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaKepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris. Meski ada penjelasan medisnya, kondisi ini tak lepas dari beragam mitos.
Baca SelengkapnyaKolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaTersedak merupakan kondisi yang rentan dialami oleh bayi pada saat disusui.,
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca Selengkapnya