Microsoft Indonesia persiapkan guru abad 21 dengan pelatihan ICT
Merdeka.com - Arus sistem informasi dan komunikasi teknologi begitu cepat berkembang. Termasuk di dunia pendidikan. Inilah yang disadari betul oleh Microsoft Indonesia.
Untuk menghadapi era ini, khususnya di dunia pendidikan, Microsoft Indonesia, sejak Oktober 2015 lalu, secara rutin menggelar pelatihan terkait perkembangan teknologi dan pengaplikasiannya dalam pembelajaran terhadap guru-guru se-Jabodetabek.
Ditemui Merdeka.com, di sela-sela kegiatan pelatihan, Teacher Ambassador Microsoft Indonesia, Rima Arta Manurung mengatakan kalau kegiatan ini bertujuan mempersiapkan para guru agar mampu terampil mengajar dengan teknologi.
"Tujuannya adalah mempersiapkan guru-guru untuk mampu mengajar di abad 21. Karena salah satu kebutuhan di abad 21 ini adalah twenty first century skill yang mana salah satunya adalah mereka itu terampil menggunakan ICT untuk mengajar. Tetapi guru-guru di Indonesia, melihat faktanya, masih banyak yang gagap teknologi. Semacam itu," ucap Rima saat berbincang dengan Merdeka.
"Ketika mereka kuliah enggak banyak mendapatkan mata kuliah tentang teknologi. Jadi sebenarnya mereka harus ada kegiatan atau pelatihan yang memperkenalkan teknologi kepada mereka, sehingga mereka bertambah wawasannya sehingga kegiatan pembelajaran mereka lebih menarik dan sesuailah dengan tuntutan zaman," ujarnya.
Rima juga menekankan bahwa saat ini adalah era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Dengan begitu tujuan lain dari kegiatan rutin ini adalah agar guru-guru di Indonesia mampu bersaing dengan tenaga pengajar dari berbagai negara ASEAN lainnya.
"Kita harus ingat sekarang sudah MEA, yang mana guru-guru dari ASEAN akan datang bisa mengajar di Indonesia. Kalau guru Indonesia kita tidak persiapkan untuk menjadi orang-orang yang punya kemampuan twenty first century, dalam hal menggunakan teknologi. Wah, kegilas. Ketinggalan lah," gambarnya.
Kegiatan pelatihan yang rutin dilakukan Microsoft Indonesia ini juga mendapat tanggapan positif dari peserta. Lukman Hakim, asal Garut salah satunya, yang rela jauh-jauh datang ke Jakarta untuk mendapatkan bekal lebih terkait pembelajaran teknologi.
Menurutnya, ia rela mau ke Jakarta begitu tahu ada kegiatan semacam ini. Nantinya ia akan transfer ilmu yang didapat ke rekan-rekan guru lainnya di Garut.
"Sekarang kan semua pelajaran terintegrasi dengan komputer. Mau tak mau tuh setiap administrasi guru tuh harus tersimpan rapih. Nah, selama ini tuh guru-guru tidak pernah ada pelatihan (tentang komputer). Pas saya lihat ada kegiatan ini, ya sudah lah, biar saya saja yang ke Jakarta, biar nanti transfer ke guru-guru di sekolah," ungkapnya Lukman.
(mdk/ibs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Arie menjelaskan bahwa pemerintah juga mengupayakan kedatangan CEO Nvidia agar Indonesia menjadi salah satu rantai pasok teknologi.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaAnies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo meluncurkan program ‘Gratisin’ yakni internet gratis, super cepat, dan merata bagi pelajar
Baca SelengkapnyaMenaker mengapresiasi para Pekerja Migran Indonesia di Singapura yang mengisi hari liburnya dengan kegiatan positif.
Baca SelengkapnyaMisalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca Selengkapnya