Facebook Messenger Tambahkan Fitur Baru untuk Pantau Scammer
Merdeka.com - Layanan perpesanan besutan Facebook yakni Messenger, baru saja mengumumkan kehadiran fitur keamanan baru. Fitur ini bertujuan memberantas scammer atau akun peniru yang ada di platformnya.
Dikutip dari Tech Crunch via Tekno Liputan6.com, Facebook akan memantau akun-akun yang memiliki aktivitas mencurigakan, seperti banyak meminta izin percakapan dalam waktu singkat atau mengirimkannya permintaan itu ke pengguna di bawah 18 tahun.
Untuk melakukannya, perusahaan memanfaatkan machine learning agar dapat mempelajari anomali semacam itu di platform Messenger.
Apabila ditemukan anomali dari sebuah akun, penerima pesan akan mendapatkan notifikasi untuk memblokir atau membiarkan pesan dari akun tersebut.
Hadir Secara Terbatas
Facebook telah menggulirkan fitur ini secara terbatas untuk sejumlah pengguna Android, sementara pengguna iOS baru akan menerimanya dalam beberapa pekan ke depan.
Perusahaan mengatakan fitur ini hadir untuk melawan scammer atau peniru akun yang ada di Messenger. Selain itu, fitur ini dapat digunakan untuk melindungi pengguna remaja dari pelaku kejahatan.
Meski melakukan pemantauan aktivitas akun, Facebook memastikan fitur end-to-end encyrption tetap aktif. Karenanya, informasi atau pesan yang dikirim pengguna tidak dapat dapat diintip oleh operator manusia.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUji coba penerapan surat tilang dikirim melalui aplikasi WhatsApp ini menggunakan lima nomor khusus.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fitur baru WhatsApp yang baru saja diumumkan Mark Zuckerberg.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaKabar ini pun langsung membuat saham pengelola platform Snapchat turun hampir 3 persen.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca Selengkapnya