Salah Satu Wilayah yang Sulit Ditaklukkan Penjajah, Ini 4 Fakta Pulau Nias
Pulau Nias merupakan kabupaten yang ada di Sumatra Utara dan menjadi pulau terbesar di antara pulau-pulau di bagian pantai Barat Sumatra.
Pulau Nias merupakan kabupaten yang ada di Sumatra Utara dan menjadi pulau terbesar di antara pulau-pulau di bagian pantai Barat Sumatra.
Sejarah mengenai orang pertama yang sampai di Pulau Nias hingga kini tidak diketahui secara pasti. Mengutip dari museum-nias.org, terdapat orang-orang suku lain yang menjadi penghuni tetap di pulau tersebut. Pada tahun 1999, tim peneliti dari Universitas Airlangga bersama Musem Pusaka Nias menemukan gua besar yang terdapat sisa-sisa makanan dan alat-alat yang sudah berusia lebih kurang 12.000 tahun. Ingin lebih tau mengenai Pulau Nias? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini:
Keberadaan masyarakat Nias tak bisa dilepaskan dari kesenian tradisionalnya yaitu tarian dan musiknya. Kedua unsur itu memiliki peran penting di Nias. Lazimnya, pertunjukan kesenian tersebut ditampilkan saat acara kebahagiaan seperti pernikahan dan juga ada ditampilkan untuk persiapan perang dan menjadi ekspresi kesedihan.
Tak hanya tarian, musik dan alat-alat musik tradisional Nias juga beragam dan unik. Salah satu musik yang unik yaitu 'Hendri Hendri', musik yang dinyanyikan saat pernikahan atau pesta tradisional sebagai tanya jawab atau sahut-sahutan antara tamu dan pengunjung. Kemudian, alat musik tradisional yang unik adalah 'Doli-Doli Haua', alat musik ini panjangnya kurang lebih dari 1,3 meter yang dipahat seperti siku yang memanjang, kemudian digantung dengan tali dan diputar dan dipukul sehingga menghasilkan 3 nada.
Pulau Nias terletak sangat dekat dengan garis khatulistiwa sehingga menyebabkan curah hujan di sana sangatlah tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu kondisi iklimnya sangat lembap dan basah. Selain kondisi cuaca, kontur tanah di Nias mayoritas berbukit-bukit. Tak hanya itu, letaknya sangat dekat dengan Samudera Hindia menyebabkan wilayah ini sering mengalami badai besar.
Melansir dari liputan6.com, fakta menarik lain dari Pulau Nias adalah menjadi salah satu wilayah yang sulit ditaklukkan saat zaman penjajahan. Pihak penjajah Belanda baru bisa masuk ke wilayah Nias pada tahun 1914.
Belanda kesulitan menguasai wilayah Nias karena warga pribumi bertarung habis-habisan melawan kolonial Belanda. Meski sudah bertahun-tahun menjajah Nusantara, Belanda tetap kesulitan menghadapi masyarakat Nias. Hal ini dikarenakan mereka begitu buas dan mengagumkan dalam berperang. Maka dari itu, Nias dikenal dengan 'neraka' oleh orang-orang Belanda.
Terakhir, Nias memiliki andil besar dalam dunia arsitektur. Pasalnya, banyak studi dan penelitian bahwa rumah tradisional Nias menjadi contoh terbaik dari arsitektur Vernakular di Asia. Rumah tradisional Nias biasa dibsebut 'Omah Hada' ini unik karena tidak menggunakan paku dan sangat kuat menahan gempa dibandingkan rumah pada umunya.
Unsur arsitektur lainnya yang unik adalah rumah ini sangat jauh dari permukaan tanah dan didesain sebagai pertahanan saat berperang. Sayangnya, seiring berjalannya waktu keberadaan rumah-rumah unik ini sudah mulai langka karena terkendala biaya dan usaha untuk mempertahankannya begitu besar.
Salah satu kabupaten dengan sejuta objek wisata ini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-20. Simak fakta-fakta unik dari Pulau Samosir.
Baca SelengkapnyaSiapapun yang nekat wisata bisa dipenjara 10 tahun dan denda hingga Rp200 juta
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaWilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaBukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaBubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca SelengkapnyaKarya sastra Raja Ali Haji ini menjadi salah satu warisan nasihat yang masih cukup relevan sampai sekarang.
Baca Selengkapnya