Peringatan Hari Dokter Nasional 24 Oktober, Berikut Tema dan Sejarahnya
Sejarah Hari Dokter Nasional tak lepas dari terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sejarah Hari Dokter Nasional tak lepas dari terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sejarah Hari Dokter Nasional tak lepas dari terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI sendiri memiliki perjalanan panjang dalam pembentukannya. Sempat berganti-ganti nama beberapa kali perkumpulan para dokter Indonesia ini sudah hadir bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia.
Hadir pada 1911, saat itu terbentuk sebuah perkumpulan dokter di Nusantara bernama Vereniging van Indische Artsen. Melansir dari laman IDI, Ikatan Dokter Indonesia resmi terbentuk setelah 15 tahun hadir.
Pada 1926, perkumpulan ini mengganti namanya menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VIG).
Menurut sekretaris VIG Prof. Bahder, pada 1928-1938 perubahan nama tersebut berdasarkan dari timbulnya rasa nasionalisme. Saat itu, dokter pribumi dianggap sebagai dokter kelas dua. Maka dari itu, kata “indische” berubah menjadi “Indonesische” dalam VIG tersebut.
Seiring berjalannya waktu, IDI pun dibentuk. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat profesi dokter. Lebih jelasnya, berikut sejarah singkat Hari Dokter Nasional dan tujuannya yang merdeka.com lansir dari laman resmi IDI:
Pada 1940, VIG mengadakan sebuah kongres di Solo di manan kongres tersebut dibina oleh Prof Bahder Djohan dalam memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.
Setidaknya ada 3.000 istilah baru dalam dunia kedokteran dan usaha dari VIG juga ingin meningkatkan gaji atau upah para dokter ‘Melayu’ untuk bisa mempunyai derajat yang sama rata dengan dokter Belanda.
Kemudian pada 30 Juli 1950, melalui usul Dr Seni Sastromidjojo dan beberapa organisasi seperti Persatuan Thabib Indonesia (PB Perthabin) dan Perkumpulan Dokter Indonesia (DP-PDI) membuat sebuah pertemuan.
Sampai akhirnya pada 22-25 September 1950 Muktamar pertama Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) pun digelar di kawasan Deca Park dan akhirnya diresmikan pada bulan Oktober. Dalam Muktamar IDI tersebut, Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI yang pertama.
Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris. Peristiwa ini menjadi penanda ditetapkan hari jadi IDI pada tanggal tersebut dan selanjutnya juga diperingati sebagai Hari Dokter Nasional di Indonesia.
Peringatan Hari Dokter Nasional 2023, mengusung tema Memperkuat Ikatan Tradisi Luhur Bersatu dan Mengabdi untuk Rakyat Indonesia, dengan tagline Satu IDI Terus Maju. Sebagaimana tujuan terbentuknya IDI, Hari Dokter Indonesia bertujuan untuk memadukan segenap potensi dokter dari seluruh Indonesia, menjaga dan meningkatkan harkat dan martabat serta kehormatan profesi dokter.
Selain itu, Hari Dokter Nasional juga bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, serta meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia untuk menuju masyarakat sehat dan sejahtera.
Dokter umum adalah seorang dokter yang berfokus untuk menangani gejala dan penyakit pada pasien secara umum. Dokter ini dikenal sebagai dokter layanan tingkat pertama yang berperan dalam memberikan pencegahan, penanganan awal, dan rujukan ke dokter spesialis jika diperlukan.
Adapun perbedaan mendasar antara dokter umum dan dokter spesialis adalah pemberian layanan kesehatan yang bersifat menyeluruh pada pasien. Dokter umum juga memiliki peranan penting dalam memberikan perawatan medis awal dan berkelanjutan kepada pasien dari segala kelompok usia.
Dokter umum juga kadang dilibatkan dalam berbagai disiplin ilmu medis lain untuk mendukung penyembuhan pasien. Berikut sejumlah kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang dokter umum, antara lain:
• Memberikan vaksinasi dan melakukan perawatan luka.
• Memiliki keahlian anamnesis atau wawancara medis guna mencari tahu keluhan penyakit dan informasi lain berkaitan dengan penyakit yang dialami pasien.
• Melakukan rehabilitasi medis dasar pada pasien dan masyarakat guna mencegah komplikasi penyakit lebih lanjut.
• Bertanggung jawab untuk merujukn pasiennya ke dokter spesialis yang sesuai.
Setiap 24 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Dokter Nasional.
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDokter cantik membagikan momen ketika disoraki oleh banyak orang di pelabuhan. Semua disebabkan oleh aksi yang dilakukan oleh seorang prajurit TNI tampan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Indonesia sangat kekurangan dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan, dokter asing yang diizinkan masuk ke Indonesia akan melewati sejumlah prosedur. Salah satunya tahap adaptasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca SelengkapnyaKelvin merupakan dokter spesialis WNI lulusan Filipina.
Baca SelengkapnyaSosok dokter berjasa di bidang kesehatan, pendidikan, hingga militer di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca Selengkapnya