Mengunjungi Situs Menhir Mahat, Jejak Peninggalan Budaya Megalitik di Lima Puluh Kota Sumbar
Indonesia memiliki beragam situs peninggalan dari zaman pra-sejarah yang mungkin hingga detik ini masih banyak yang belum terungkap. Peninggalan tersebut begitu penting karena merupakan bagian dari rangkaian sejarah umat manusia.
Sumatra Barat dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah yang cukup terkenal di kalangan para peneliti dan arkeolog terkait peninggalan-peninggalan sejarah, salah satunya dari zaman Megalitikum.
(Foto: Wikipedia)
Kawasan situs yang terletak di Nagari Mahat, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat ini bernama Situs Menhir Mahat. Di kawasan ini tersebar ribuan batu-batu tegak atau menhir yang konon sudah berusia kurang lebih ribuan tahun.
Selain menjadi kawasan cagar budaya, Situs Menhir Mahat ini juga menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang tentunya membuka wawasan dan ilmu pengetahuan.
Tak hanya itu, temuan-temuan menhir di Nagari Mahat ini juga tersusun rapi dan mengandung makna-makna tertentu. Selain itu, masih terdapat beberapa keunikan lain di Situs Menhir Mahat.
Menghadap Gunung Sago
Mengutip ANTARA, Situs Menhir Mahat ini dikabarkan sudah berusia sekitar 2.000 hingga 6.000 tahun sebelum Masehi. Uniknya, seluruh menhir disusun dengan sengaja menghadap ke Gunung Sago.
Seluruh menhir yang menghadap ke Gunung Sago ini seolah-olah memiliki 'kiblat' tersendiri. Keberadaan menhir ini disimbolkan sebagai tanda makam, penghormatan, dan kepercayaan orang-orang terdahulu.
berita untuk kamu.
Masih Terungkap Sebagian
Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar mencatat bahwa temuan batu-batu menhir ini baru terungkap sebagian saja. Artinya, masih tergali sebesar 20 persen saja.
Dari penemuan ini, tentu saja sisa-sisa peninggalan batu menhir tersebut masih banyak yang belum terungkap.
(Foto: Wikipedia)
Tepat di Garis Khatulistiwa
Keunikan lain dari batu Menhir Mahat adalah tata letak geografisnya yang tepat berada di garis khatulistiwa.
Kemudian, batu-batu menhir dengan berbagai ukuran tersebut menjadi ikon dari Nagari Maek yang disebut sebagai nagari atau daerah dengan 1.000 menhir. Untuk mencapai lokasi, pengunjung hanya perlu berkendara selama kurang lebih dua jam dari Payakumbuh.
- Adrian Juliano
Sumatra Barat atau Sumbar adalah provinsi yang terletak di Pulau Sumatra.
Baca SelengkapnyaKepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib
Baca SelengkapnyaJembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Pulau Penyengat ini, wisatawan bisa menikmati pesona alam seperti indahnya senja sore hari dari pinggir pantai.
Baca SelengkapnyaBerikut rekomendasi tempat wisata Payakumbuh yang wajib dikunjungi.
Baca Selengkapnya3.000 orang termasuk wisatawan dan warga lokal melakukan perjalanan ke Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaSalah satu spot wisata di tepi Danau Toba ini unik dan menarik untuk dikunjungi saat akhir pekan.
Baca SelengkapnyaKonon desa ini diklaim sebagai "serpihan Surga" di Kabupaten Lumajang
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca Selengkapnya