Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Kerajaan Sriwijaya yang terletak di pesisir Sumatra Selatan ini dikenal dalam sejarah sebagai salah satu pemerintahan yang cukup kuat di wilayah maritimnya. Di Palembang, peninggalan mereka sampai saat ini masih bisa dijumpai.
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya atau disingkat TPKS merupakan sebuah tempat yang diduga menjadi pusat aktivitas manusia sekaligus permukiman warga saat pemerintahan Sriwijaya berlangsung.
Penetapan tempat ini menjadi Taman Purbakala dibuktikan dengan penemuan-penemuan benda yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka mulai dari perahu, bangunan bata, gerabah, dan lain sebagainya.
Pembangunan TPKS juga sebagai wadah untuk menyimpan sekaligus merawat benda-benda sejarah era Sriwijaya yang tentunya tak ternilai harganya dan mengandung nilai historis yang tak terhingga.
Menurut beberapa sumber, keberadaan TPKS atau biasa disebut Situs Karanganyar ini berada di posisi yang cukup strategis. Potret kehidupan manusia saat itu begitu makmur dan sejahtera.
Letaknya yang berada di tepi utara Sungai Musi atau tepatnya di Kecamatan Gandus, Kota Palembang telah ditemukan jaringan kanal, parit, kolam yang rapi. Penemuan ini menandakan buatan dari tangan-tangan manusia.
Keidentikan Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim ini juga dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aliran air atau kanal sudah ada sejak zaman tersebut, tentunya didesain oleh orang-orang yang sudah ahli di bidang tata air.
Di TPKS juga terdapat sebuah tempat peninggalan Sriwijaya, yaitu Situs Karanganyar yang terletak di dataran aluvial Sungai Musi, berhadapan langsung dengan pertemuan Sungai Musi, Sungai Ogan dan Kramasan.
Sejak dulu, bagian utara Sungai Musi ini sudah banyak ditemukan benda-benda arkeologi yang konon sudah ada sejak abad ke-7 sampai ke-15. Benda tersebut di antaranya: Situs Kambang Unglen, Padang Kapas, Ladang Sirap, Bukit Seguntang dan lain sebagainya.
Situs ini terbagai dalam tiga subsitus. Di setiap subsitus tersebut memiliki aliran air dan juga kolam yang ukurannya bermacam-macam. Selain itu, ketiganya juga dihubungkan dengan parit yang berjumlah 7 buah.
Berdirinya kawasan TPKS ini berkat adanya penemuan benda-benda purbakala yang konon digunakan oleh manusia pada saat itu. Lebih dari itu, benda tadi juga sebagai salah satu penunjang mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Benda-benda tersebut seperti manik-manik, struktur batu bata, damar, tali ijuk, keramik, hingga perahu. Selain itu, ada juga penemuan benda yang berbahan dasar gerabah seperti anglo, tungku, kendi, tempayan, hingga genteng.
Banyaknya penemuan benda dari berbagai macam bahan ini menandakan bahwa di wilayah TPKS ini dulunya menjadi pusat aktivitas manusia yang cukup padat. Lebih dari itu, adanya struktur pulau buatan, parit, dan kolam juga menjadi penanda bahwa mereka hidup menetap dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pembangunan TPKS bertujuan untuk menjaga dan melestarikan seluruh benda-benda purbakala. Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Mengutip beberapa sumber, berdirinya bangunan TPKS ini tepat berada di kawasan berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Area seluas 20 hektare ini terlihat jelas banyaknya kanal-kanal dan juga kolam sehingga disebut bangunan air.
Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan terjadi di Jalan Tol Cipali Km 79.200 B, Campaka, Purwakarta, Senin (15/4).Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaBegini momen istri Ipin, sosok preman pemalak proyek jembatan minta bantuan Dedi Mulyadi agar dibebaskan dari penjara.
Baca SelengkapnyaLokasi ini konon jadi tempat pertapaan Raja Prabu Siliwangi.
Baca SelengkapnyaGunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba
Baca SelengkapnyaKesaksian Pj Wali Kota Bekasi Bantah Dapat Arahan Pemerintah Pusat Menangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSeorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terlibat kecelakaan di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2) dini hari.
Baca Selengkapnya