8 Cara Mencegah Penyakit Lupus secara Alami, Mudah Dilakukan

Pada lupus, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehatnya sendiri, menyebabkan peradangan kronis yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan gangguan fungsi tubuh yang serius.

Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan lupus, pengobatan dapat membantu mengontrol gejalanya dan mencegah kerusakan organ yang lebih lanjut.

Pengobatan lupus biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan antiinflamasi, kortikosteroid, dan imunosupresan.

Selain itu, ada beberapa cara mencegah penyakit lupus yang bisa dilakukan. Berikut cara mencegah penyakit lupus dan penyebabnya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:

Penyakit lupus dapat memiliki kecenderungan genetik, yang artinya seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini jika ada anggota keluarga yang juga menderita lupus.

Namun, tidak semua orang yang memiliki keturunan lupus akan mengalami penyakit. Kombinasi faktor genetik dengan faktor lingkungan dan hormon tampaknya membentuk gambaran lengkap tentang penyakit ini. Berikut beberapa penyebab penyakit lupus yang perlu diwaspadai:

Beberapa faktor lingkungan juga dapat memainkan peran dalam timbulnya lupus.

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat memicbak flare-up lupus, sehingga sangat penting untuk melindungi diri dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dan mengenakan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan.

Selain itu, perkembangan lupus juga dapat dipengaruhi oleh paparan bahan kimia tertentu, seperti asap rokok atau bahan kimia dalam produk kecantikan.

Hormon juga diketahui berperan dalam perkembangan lupus. Wanita lebih sering terkena lupus dibandingkan dengan pria, dan seringkali lupus memuncak selama masa pubertas atau selama kehamilan.

Hal ini menunjukkan bahwa hormon estrogen dapat memengaruhi aktivitas sistem kekebalan tubuh. Mengatur tingkat hormon secara seimbang melalui gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena lupus.

Ada bukti bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit lupus.

Seseorang yang memiliki anggota keluarga yang menderita lupus memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.

Namun, bukan berarti bahwa lupus ini diturunkan secara langsung. Lebih mungkin bahwa ada kerentanan genetik yang berkaitan dengan penyakit ini.

Pada penderita lupus, sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif dan menyerang sel-sel sehat tubuh. Penyebab pasti dari kegagalan mekanisme regulasi ini masih belum diketahui.

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat memicu penyakit lupus pada individu yang rentan.

Sinar matahari mengandung ultraviolet (UV) yang dapat merusak sel-sel kulit dan memicu reaksi autoimun pada individu dengan predisposisi genetik terhadap lupus.

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Pilih makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan, makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan dalam tubuh.

2. Berolahraga Secara Teratur

Melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Pilihlah jenis olahraga yang disukai seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.

3. Mengelola Stres

Stres dapat memicu flare-up lupus. Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau berbicara dengan orang terdekat. Hindari terlalu banyak bekerja atau mengambil tanggung jawab yang berlebihan.

4. Istirahat yang Cukup

Kelelahan dapat memicu gejala lupus. Pastikan Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan tidur dengan durasi yang tepat. Jangan memaksakan tubuh Anda terlalu keras dan berikan waktu untuk pemulihan.

5. Hindari Rokok dan Alkohol

Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan memperburuk gejala lupus. Hindari kedua kebiasaan ini dan pilihlah gaya hidup yang sehat.

6. Hindari Makanan Pemicu

Beberapa orang dengan lupus mengalami peningkatan gejala setelah mengonsumsi makanan tertentu. Mereka dapat mencatat makanan apa yang menyebabkan gejala tersebut dan menghindarinya.

Contoh makanan yang sering dikaitkan dengan reaksi lupus adalah daging merah, makanan olahan, makanan cepat saji, dan produk susu yang tinggi lemak.

7. Mengonsumsi Makanan yang Kata Antioksidan

Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antiinflamasi bisa membantu mengurangi peradangan pada tubuh.

Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah, seperti stroberi, blueberry, dan ceri, mengandung senyawa antioksidan yang dapat melawan peradangan.

Penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter Anda untuk memantau kondisi kesehatan Anda.

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan lupus, berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh.

Beberapa faktor dapat memicu lupus kambuh, meskipun penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Penting untuk memahami faktor-faktor tersebut agar dapat mencegah atau mengelola gejala lupus dengan lebih efektif.

Berikut beberapa hal yang membuat lupus kambuh:

Sinar matahari dapat memicu gejala lupus pada beberapa penderita. Sinar ultraviolet (UV) dapat merangsang produksi antibodi yang menyerang jaringan tubuh dan menyebabkan kambuhnya lupus.

Oleh karena itu, penting untuk melindungi diri dari sinar matahari dengan mengenakan pakaian pelindung, menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi, dan menghindari terpapar sinar matahari secara berlebihan, terutama pada jam-jam terik.

Stres emosional atau fisik dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu kambuhnya lupus. Penting untuk mengelola stres dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau terapis untuk membantu mengurangi stres dalam hidup Anda.

Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya lupus dan memperburuk gejala bagi mereka yang sudah terdiagnosis.

Kandungan bahan kimia dalam rokok dapat memicu peradangan dan merusak sel-sel tubuh, termasuk sistem kekebalan.

Oleh karena itu, hindari merokok dan hindari terpapar asap rokok secara pasif.