PPP sarankan Jokowi minta masukan ke ulama, jangan ke politisi
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengklaim pihaknya telah mengusulkan kepada Joko Widodo untuk mendekatkan diri kepada ulama. Usulan itu disampaikan karena ulama biasanya tidak punya kepentingan ketika memberikan masukan.
"Itulah kenapa PPP sampaikan ke Pak Jokowi banyak masuk pesantren untuk mendengarkan basis-basis ulama karena mereka tidak punya motif. Kalau ke politisi punya motif, kalau ulama pasti akan menghasilkan anjuran yang bermanfaat," kata Romi di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4).
Selain itu, kata Romi, mayoritas konstituen PPP menginginkan sosok pemimpin yang berasal dari golongan ulama. Namun, Romi menyebut jika hal tersebut tidak terwujud, setidaknya pemimpin yang dipilih dekat dengan ulama.
"Tentu kita akan lebih senang kalau lihat presiden kita baca Alquran, seorang ulama, takut kepada Allah dan rasulnya, memahami hukum syariat, memiliki jiwa ulama. Kalau bukan ulama paling tidak mendengarkan ulama," tegasnya.
Romi menilai pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sekarang sudah cukup memberikan perhatian kepada ulama dan pondok pesantren. Contohnya, kebijakan Jokowi menetapkan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.
"Kalau pak Jokowi banyak keliling ponpes itu juga ikhtiar beliau mendekat ke ulama. Baru 72 tahun Indonesia merdeka, Hari Santri disahkan baru ada pak Jokowi," tandas Romi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca Selengkapnya"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Presiden Joko Widodo guru politiknya, karena pernah mengalahkannya dua kali, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca Selengkapnya