PKB bantah curangi DCS demi penuhi kuota 30 persen
Merdeka.com - Ketua Fraksi PKB, Marwan Jafar membantah jika partainya melakukan kecurangan dalam pendaftaran Daftar Caleg Sementara (DCS) demi memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam pemilu legislatif 2014. Dia menyatakan, kesamaan nama dalam DCS terjadi karena ada kesalahan teknis.
Menurut Marwan, PKB tidak berniat untuk mengelabui ataupun mengakali DCS demi memenuhi kuota 30 persen caleg perempuan. Jika ada kesalahan dalam data DCS yang PKB berikan ke KPU, partai besutan Muhaimin Iskandar itu siap melakukan perbaikan.
"Kalau ada yang salah itu hanya kesalahan teknis saja dan masih bisa diperbaiki kalau ada yang kurang. Jangan ditafsirkan kemana-mana yang sifatnya menyudutkan, kalau ada kesalahan tidak ada unsur kesengajaan," jelas Marwan kepada merdeka.com, Minggu (28/4).
Marwan menambahkan, kesalahan dalam DCS merupakan hal yang lumrah. Tidak hanya PKB, tutur dia, partai lain pun banyak melakukan kesalahan yang sifatnya administratif.
"Semua parpol juga ada kekurangan-kekurangannya. Tuduhan itu sama sekali tidak benar," tegas dia.
Anggota Komisi V DPR ini pun menilai bahwa tuduhan yang menyatakan bahwa PKB melakukan kecurangan dalam DCS sangat tidak berdasar. Terlebih, menurut dia, stok caleg perempuan yang dimiliki PKB sangat melimpah.
"Terlalu jauh tuduhan itu, mengada-ngada dan mengeneralisir sesuatu yang tidak perlu digeneralisir. Stok caleg perempuan masih melimpah," tuturnya.
Marwan pun berjanji akan segera memperbaiki DCS jika memang terdapat kesalahan dalam sistem administrasi di KPU. "Ya siap diperbaiki. Di KPU sendiri inputnya kadang-kadang juga ada yang salah, ada caleg PKB satu dapil, masuk caleg Golkar satu dapil," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) melakukan anasilis terhadap Daftar Caleg Sementara (DCS) yang telah didaftarkan oleh para partai politik kepada KPU. Hasilnya, banyak para bakal caleg yang terdaftar di lebih dari dua dapil ataupun di dua partai berbeda dengan nama yang sama.
Koordinator FORMAPPI, Sebastian Salang mengatakan, dalam hasil riset yang dilakukan Formappi, banyak ditemukan nama caleg ganda baik di internal partai ataupun antar partai. Dia menduga bahwa partai melakukan kecurangan demi memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan.
Dia menjelaskan, bahwa ditemukan dalam DCS ada di internal partai yang terdaftar dalam dua atau bahkan tiga daerah pemilihan sekaligus.
"Misalnya, PKB ada 8 orang caleg perempuan diduga terdaftar di 16 dapol dan 1 orang caleg perempuan terdaftar di 3 dapil. PBB 3 orang terdaftar di 6 dapil," jelas Sebastian saat jumpa pers di kantor Formappi, Jakarta, Minggu (28/4).
"Kami juga menduga bahwa ternyata ini bagian dari siasat parpol. Seolah-olah caleg perempuan banyak. Ini jadi cara memenuhi beberapa dapil. Jadi ini berbahaya menurut kita," tutur dia.
Sebastian menilai, hal ini terjadi karena partai membuka pendaftaran caleg seperti layaknya perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan terhadap karyawannya. Selain itu, kata dia, sistem administrasi partai amburadul.
Berikut nama-nama caleg ganda yang berhasil ditemukan oleh Formappi:
PBB
1.Nur Yuniati, SE, MM dapil Aceh 1.
Nur Yuniati, SE dapil Jabar 2.
2.Sri Sumiati dapil Jawa Timur 2.
Sri Sumiati dapil Jawa Tengah 8.
3. Hj Kasmawati Kasim, SE dapil Sulteng.
Kasmawati Kasim dapil Sulsel 1.
PKB
1. Nurhidayati dapil Sumsel 1 dan Sumsel 2.
2. Eka Susanti dapil Jateng 6, Sumut 3, dan Kalbar.
3. Hasniati, SH, MH dapil Riau 2.
Hasniati dapil Kalbar.
4. Luluk Hidayah dapil kaltim dan DKI Jakarta 3.
5. Euis Komala dapil Maluku dan Jabar 3.
6. Rien Zumaroh dapil Jateng 4 dan Jatim 5.
7. Marda Hastuti dapil Bengkulu dan Jabar 5.
8. Karina Astri Rahmawati dapil Jabar 9.
Karina Astri Rahmawati, S.Kom dapil NTB.
9. Devinta Dariastuti dapil Jateng 2.
Devinta Dariastuti dapil Sumbar 1.
10. Agus Eko Cahyono dapil Banten 3.
Agus Eko Cahyono dapil Sumsel 3.
PKPI
1. Antonia Josephina Maria dapil Kalbar.
Antonia Josephina Maria dapil Sulsel 3.
Caleg ganda antar partai
1. Abdul Rahman Sappara Nasdem dan Hanura dapil Sulsel 1.
2. DR. DRA Nuriyati Samatan Mag Hanura dan Gerinda dapil Sulteng.
3. Tabrani Syabirin PDIP dan Gerindra dapil Jabar 7 dan Banten 2.
4. Nurhayati PKB, Nasdem, PPP dapil Lampung 2, Aceh 1 dan Jabar 11.
5. Lakchristina M Rantetana/ Christina M Rantetama Gerindra dan Hanura dapil Jabar 6.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pakar Nilai Sanksi DKPP kepada Ketua KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran
Menurutnya, paslon 02 itu juga harus diakui memiliki dua titik noda soal etik.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaBawaslu Jakpus Panggil Gibran Hari Ini Terkait Bagi-Bagi Susu di CFD, TKN Bakal Laporkan ke DKPP
Fritz membeberkan bukti Bawaslu tidak profesional. Pertama, Bawaslu Jakarta Pusat mengirimkan surat pemanggilan yang tertulis tanggal 2 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaKPK Beberkan Modus dan Bagi Hasil Para Tersangka Pungli di Rutan
Ada ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca Selengkapnya