PDIP Duga Ada yang Jebak Jokowi dengan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres
Terlebih MK dalam hal ini selayaknya garda terdepan untuk menentukan hal tersebut.
Terlebih MK dalam hal ini selayaknya garda terdepan untuk menentukan hal tersebut.
PDIP Duga Ada yang Jebak Jokowi dengan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres
Nama Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi marak perbincangan publik menjadi 'Mahkamah Keluarga'. Hal itu bermula dari MK yang akan menggelar sidang uji materi batas minimal usia Capres-Cawapres pada Senin (16/10) yang apabila dikabulkan menjadi 35 tahun menjadi peluang wali kota Solo, Gibran Rakabuming bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
merdeka.com
Politikus PDI Perjuangan, Deddy Sitorus menilai kondisi tersebut adanya cara politik dengan kekuatan uang agar dapat menghalalkan segala cara.
Orientasi politik uang itu pun dianggap ada pihak yang menjebak Presiden Joko Widodo.
"Kalau hari-hari ini yang kita lihat adalah orientasi yang begitu besar untuk menjebak keluarga Jokowi. Karena saya lihat hari-hari inikan rakyat sedang meributkan yang namanya Mahkamah Keluarga. Akhirnya Pak Jokowi diframing sedang melakukan dinasti politik," kata Deddy saat berdiskusi di kawasan Jakarta Selatan yang bertajuk 'Makin Panas Jelang Pendaftaran Capres', Minggu (15/10).
merdeka.com
Menurut dia kabar akan sidang MK yang akan menggelar batasan usia minimal Capres Cawapres menjadi 35 tahun menjadi cobaan juga untuk partainya yang telah mengusung Ganjar Pranowo selaku Bacapres.
Terlebih MK dalam hal ini selayaknya garda terdepan untuk menentukan hal tersebut.
"Jadi saya rasa hari ini seluruh rakyat Indonesia harus melihat bagaimana kekuasaan dari temen-temen kenegaraan itu berada pada kewarasan yang sewaras-warasnya, ini yang sedang jadi taruhan," terang dia.
"Jadi ini bukan ujian bagi PDI Perjuangan, bukan ujian bagi Ganjar, karena apapun Ganjar dan PDI Perjuangan akan tetap berlayar. Ini yang sedang dipertaruhkan adalah kepercayaan publik terhadap institusi negara. Bagaimana MK ini benar-benar bisa menjadi katakanlah gerbang keadilan rakyat. Kewarasan publik itu sedang dipertaruhkan hari ini," sambungnya sambil menegaskan.
Selanjutnya, PDI Perjuangan masih belum kunjung mengumumkan nama pendamping Bacapres Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Padahal Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan pendaftaran Capres Cawapres akan dibuka pada 19 Oktober dan ditutup pada 25 Oktober 2024.
"Sosok Cawapres nanti tunggu itu menjadi kewenangan dari pendalaman dan katakanlah tahajud politik dari ketua umum partai," ungkap Deddy.
Menurutnya, hingga kini tidak ada urgensi apapun agar partai banteng merah buru mengungkapkan Bacawapresnya. Sebab dikatakan Deddy, agar dapat memilih sosok yang tepat Cawapres Ganjar akan dipertaruhkan berkaitan nasib bangsa dan negara ke depan.
"Tidak ada urgensi juga harus hari ini dikasih tahu siapa atau putuskan siapa karena itu keputusan maha sulit karena menyangkut nasib bangsa dan negara," sebut dia.