Ketua KPU Bali Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu: Tidak Ada Surat Suara Dimakan Leak!
Istilah suara dimakan "Leak" ini terus masuk ke telinga KPU Bali. Sehingga Lidartawan memastikan ilmu pengeleakan tidak sampai ke dalam ranah kepemiluan.
Istilah suara dimakan "Leak" ini terus masuk ke telinga KPU Bali. Sehingga Lidartawan memastikan ilmu pengeleakan tidak sampai ke dalam ranah kepemiluan.
Hal ini disampaikan Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan untuk menepis isu suara yang naik turun dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap karena dimakan "Leak". Leak merupakan istilah dalam mitologi Bali untuk jelmaan manusia yang menguasai ilmu hitam.
“Jadi tidak ada itu isu dimakan leak itu, semua itu riil di TPS segitu. Jadi saya berharap mohon dibantu, karena narasi-narasi itu mengganggu masyarakat kita,” kata dia dilansir Antara, Jumat (23/2).
Lidartawan mengatakan saat ini mereka sudah sampai tahap rekapitulasi tingkat kecamatan, namun tidak berarti suara pada sistem tidak naik turun karena terus dilakukan pembaruan dan perbaikan jika angka yang terdahulu salah baca.
Istilah suara dimakan "Leak" ini terus masuk ke telinga KPU Bali. Sehingga Lidartawan memastikan ilmu pengeleakan tidak sampai ke dalam ranah kepemiluan.
Menurutnya, jika terjadi kekeliruan merupakan hal yang wajar, namun dipastikan penyelenggara Pemilu di Bali tidak melakukan kecurangan.
merdeka.com
Dia menjelaskan, narasi-narasi ini sudah mengusik masyarakat, banyak pertanyaan yang meragukan hasil Pemilu 2024. Hingga akhirnya KPU Bali meminta panitia di tingkat kecamatan membuka kotak suara apabila ada keraguan.
“Saya klarifikasi, masalah Sirekap tidak ada satu pun kesengajaan. Itu karena tidak semua teman-teman di TPS mempunyai pemahaman yang sama dalam penggunaan handphone dalam memfoto hasil,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi isu-isu serupa, saat ini Lidartawan meminta seluruh peserta pemilu menunggu hasil rekapitulasi kecamatan yang ditarget selesai sebelum Hari Raya Galungan 28 Februari mendatang, ia tak ingin mengandai-andai jumlah hitung saat ini agar tak menimbulkan kisruh.
Pun apabila ditemukan kecurangan, dia mempersilahkan peserta Pemilu untuk melaporkannya ke Bawaslu agar segera diselesaikan sehingga tak sampai terjadi sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
“Nanti kalau kecamatan sudah ada, saya bisa kumpulkan hasilnya, karena sudah clear datanya, datanya yang salah-salah sudah diperbaiki. Nanti kalau sekarang saya kasih tahu comot satu, comot satu, nanti bilang dimakan leak lagi. Hilang dari awalnya suara banyak sekarang turun,” kata Lidartawan.
Isu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenghentian serentak penghitungan suara di tingkat kecamatan dilakukan pada Sabtu (18/2) kemarin dan Senin (19/2) ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa kekurangan surat suara di sejumlah TPS di Depok jadi viral di media sosial
Baca SelengkapnyaSetelah selesai di tingkat kecamatan, nantikan akan dilanjutkan penghitungan di tingkat kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPublik kini tidak lagi dapat melihat perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024 kala mengakses laman https://pemilu2024.kpu.go.id/ dikembangkan KPU RI.
Baca SelengkapnyaPara peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaHal ini berlaku untuk pihak pemohon, pihak terkait, KPU selaku termohon, maupun Bawaslu selaku pemberi keterangan
Baca Selengkapnya