Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

"kalau karya tanpa narasi gagasan ujungnya hanya ‘Kerja-kerja-kerja’ saja yang belum tentu ada gagasannya belum tentu ada narasinya,” kata Anies. 

Pasangan calon presiden (capres) - calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni ‘Kerja,Kerja,Kerja’ dan ‘Revolusi Mental’. Keduanya dianggap kurang berjalan dengan baik.


Pertama, Anies yang menekankan agar pemerintah seharusnya bisa menjaga kehidupan demokrasi yang sehat.

“Demokrasi yang memberikan ruang atas gagasan, dan atas gagasan untuk diasah, sehingga gagasan yang bergulir menjadi kebijakan adalah gagasan yang sudah diperdebatkan dengan sehat,” kata Anies saat diskusi mahasiswa, di Gor Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12).


Anies pun meyakini apabila pemerintah memiliki gagasan, akan punya narasi dalam proses pembangunan sebuah karya. Sehingga pada karya tidak hanya argumen ‘Kerja, kerja, kerja’ yang tidak bisa dipertanggungjawabkan narasi dan gagasannya.

“Karena dibalik karya ada narasi, di balik narasi ada gagasan, kalau karya tanpa narasi gagasan ujungnya hanya ‘Kerja-kerja-kerja’ saja yang belum tentu ada gagasannya belum tentu ada narasinya,” kata dia.

Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

“Dan ketika ditanya mengapa dikerjakan, jawabannya enggak ada. Biasanya yang begitu tidak tahan dengan kritik, karena tidak dibangun dengan gagasan, segala yang dibangun dengan gagasan dia sanggup berhadapan dengan kritik,” tambahnya.


Oleh sebab itu, Anies menilai akibat karya yang tidak ditopang narasi serta gagasan. Maka pembungkaman setiap kritik akan bermunculan berujung pada rusaknya demokrasi yang telah dibangun.

“Karena dibalik karya ada gagasan, ketika karya tanpa gagasan, maka kritik harus dihentikan, kritik harus dimatikan, kritik harus dijauhkan. Karena karyanya tidak bisa dibahas. Itulah sebabnya kami terbuka dengan gagasan,” ujarnya.


Pada kesempatan yang sama, Cak Imin pun mengkritik jargon ‘Revolusi Mental’ milik Presiden Jokowi yang dianggapnya tidak berjalan baik selama 10 tahun berjalan. Sehingga, revolusi pun digantinya dengan kata jargon ‘Slepet’.

“Tadi pada teriak selepet, kenapa saya ngomong slepet karena kalau mau jujur sebenarnya yang lebih tepat itu apa revolusi sebenarnya. Tapi kata-kata revolusi agak kacau, sejak revolusi mental gagal dijalankan dengan baik,” kata dia.


“Jadi Terpaksa kasih istilah lebih mudah dan kemudian tidak mengganggu. Karena 10 tahun revolusi mental jadi revolusi mental nah itu. Karena itu saya gunakan istilah slepet,” tambahnya.

Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Cak Imin sempat mengkritik perihal masalah kemiskinan sampai ketidakadilan yang tak ada habisnya. Dengan akar masalah yang harus dituntaskan lewat jargon ‘Slepet’

“Itu sebetulnya yang harus kita slepet setelah saya telusuri. Satu pemain bisnis merangkap pembuat aturan, menjadi rumitnya keadaan ini. Ini yang harus kita slepet, kita slepet karena apa, karena aturan harus dibuat setara, seluruh pelaku bisnis harus bisa terlibat dan setara dengan rakyat,” 

kata Cak Imin. 

Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya

Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.

Baca Selengkapnya
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua

Reaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua

Baca Selengkapnya
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
Cak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju

Cak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar soal Efek Buruk Secara Politik atas Ucapan Jokowi Presiden Boleh Kampanye dan Memihak
Analisis Pakar soal Efek Buruk Secara Politik atas Ucapan Jokowi Presiden Boleh Kampanye dan Memihak

Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji

AHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.

Baca Selengkapnya