Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Wong cilik ini nekat nyaleg

4 Wong cilik ini nekat nyaleg Pemilu. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Persaingan yang ketat baik internal maupun eksternal di dalam sistem politik saat ini mengharuskan para politikus merogoh kocek dalam agar bisa menarik simpati masyarakat dalam Pemilu 2014. Konon, untuk jadi wakil rakyat butuh uang ratusan juta.

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bahkan menyebutkan, jika hendak mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) DPR harus punya modal minimal Rp 1 miliar.

Menurut dia, dalam sistem demokrasi pemilihan langsung, para politisi yang tidak punya modal apa-apa apalagi uang, tidak akan mungkin bisa terpilih. Para caleg, minimal harus mengeluarkan uang agar bisa terpilih. Toh, ada juga caleg dari kalangan rakyat bawahan yang siap bertarung menjadi wakil rakyat. Berikut ini di antaranya seperti dirangkum merdeka.com:

Slamet penjual susu di Solo

Slamet Widodo (43), penjual susu, di salah satu sudut kota nekat mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, periode 2014-2019. Meski penghasilannya jauh dari yang diharapkan, namun warga Sangkrah RT 04 RW 09 tersebut mantab maju sebagai calon legislatif (caleg) melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)."Penghasilan saya sehari jualan susu hanya Rp 25 ribu. Ditambah pesanan yang diantar oleh istri. Sehari total tak sampai Rp 40 ribu. Kalau untuk modal nyaleg jelas nggak cukup," ujar Slamet, ketika ditemui merdeka.com, Senin (13/1).Meski tak punya modal, Slamet mengaku ingin tetap maju sebagai caleg. Dirinya terdorong kondisi perekonomian masyarakat yang masih labil."Pengelolaaan aset daerah belum maksimal dirasakan oleh warga Solo. Kalau jadi nanti, saya ingin membantu menyejahterakan rakyat. Saya akan mendorong wirausaha dari kalangan rakyat kecil," katanya.Pria kelahiran Solo, 24 April 1970 tersebut mengaku hanya bermodal seadanya. Jika caleg lain memasang baliho, spanduk atau banner dimana-mana, Slamet hanya bermodal stiker kecil, serta fotokopi kertas buram yang berisi petikan program kerja."Modal saya hanya fotokopi kertas buram dan stiker. Saya juga mengandalkan silaturahmi melalui pelanggan, teman lama, atau saudara saya," ucapnya.Slamet Widodo, tercatat sebagai caleg DPRD Kota Solo Dapil 5 Pasarkliwon-Serengan dari PKB. Pria yang pernah berkuliah hingga semester 4, Fisip Unisri Solo tersebut, terdaftar di urutan nomor 5.

Fauzi Chaidir, tukang sampah

Fauzi Chaidir tampak santai menyambut kedatangan tamu-tamunya meski hanya mengenakan pakaian yang tampak lusuh dan sedikit berbau sampah.Saat ditemui beberapa waktu lalu, ayah yang dianugerahi tiga anak ini tengah bersiap menjalankan aktivitasnya memungut sampah ke rumah-rumah warga di Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.Profesi yang mungkin dipandang sebelah mata bagi sebagian besar kelompok masyarakat. Namun pekerjaan itu telah ditekuninya sejak delapan tahun silam."Semuanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Membiayai pendidikan anak, dan untuk nabung buat jadi caleg (calon legislatif)," kata Fauzi yang duduk bersila di ruang tamu sebuah rumah sangat sederhana.Rumah tersebut adalah milik sanak (family) Fauzi. Meski dipenuhi dengan sampah-sampah pada halaman samping, tidak membuat keluarga itu malu atau berkecil hati."Dari Oleh dan Untuk Kita" adalah moto Fauzi untuk mempromosikan diri meraih cita-citanya menjadi legislator. Frasa-frasa dalam pedoman memotivasi tersebut terdengar janggal.Namun inilah janji politik sang tukang pemungut sampah, "semoga retribusi sampah gratis terwujud," ujarnya.Fauzi Chaidir pada musim pemilihan legislatif 2014 mendatang maju sebagai caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru Daerah Pemilihan (Dapil) V (Kecamatan Tampan dan Payung Sekaki).Ayah dengan tiga orang anak dari hasil perkawinan seorang istri ini maju dengan menyandang nomor urut 8.

Razali pengurus jenazah

Meski hanya berprofesi sebagai pengurus jenazah, hal itu tidak membuat minder Razali Ta'at. Pria kelahiran 20 Juni 1966 ini sudah yakin maju sebagai caleg DPRD Kota Medan. Ia maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)."Yang terpenting jalinan kekerabatan sosial yang telah lama saya jalin dengan masyarakat menjadi modal utama modal utama saya untuk menjadi anggota DPRD," kata Razali, Jumat (10/1).Awalnya, ia tidak berniat maju sebagai caleg. Karena ada dorongan dari kader PKS lainnya, ia akhirnya memutuskan mencalonkan diri. "Saya jadi caleg didorong oleh teman-teman di PKS. Jadi hal itu bagi saya amanah dari Allah dan masyarakat," ungkap Razali .Ia maju melalui daerah pemilihan (dapil) 2 Kota Medan dengan nomor urut 11. Meski berhadapan dengan caleg berpendidikan tinggi dan kaya raya, ia tidak minder."Saya dicalonkan teman-teman di PKS, Jadi hal itu bagi saya amanah dari Allah dan masyarakat, dan saya akan bersungguh-sungguh serta bertanggungjawab kepada masyarakat," ucapnya optimis.Selain itu, Razali memiliki strategi khusus dengan cara memberikan kartu nama setiap melakukan tugasnya sebagai pengurus jenazah dan melakukan sosialisasi dengan silaturahim dari rumah ke rumah. "Saya optimistis karena saya sudah menjalin hubungan dengan masyarakat, komunitas-komunitas. Tinggal menindaklanjutinya saja, lebih mengintensifkan saja," ujarnya.

Syafaruddin, pedagang ikan

Berprofesi sebagai wakil rakyat rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi sejumlah warga. Salah satunya Syafaruddin, pedagang ikan punya ingin maju sebagai calon anggota legislatif dari Kota Binjai, Sumatera Utara."Mudah-mudahan rakyat memilih," kata Syafaruddin Lubis di Binjai.Sebagai kendaraan politiknya, warga Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, memilih Partai Demokrat. Meski hanya bekerja sebagai pedagang ikan, Syafaruddin yakin bisa memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan umum calon anggota legislatif 9 April mendatang.Agar dikenal rakyat, sambil berdagang ikan, Syafaruddin menyosialisasikan dirinya dengan cara membagikan kartu nama yang berisi nomor urut dan daerah pemilihannya ke setiap pembeli yang datang berbelanja.Alasan yang menguatkan Syafaruddin menjadi calon anggota legislatif karena mendengar banyak keluhan dari warga yang juga pelanggannya soal kegagalan kinerja pemerintahan saat ini yang dianggap tak peduli rakyat kecil."Visi misi saya memperhatikan nasib warga kecil mulai dari jaminan kesehatan hingga membuka lapangan pekerjaan. Mudah-mudahan warga akan memilihnya, karena majunya pun atas permintaan warga maka saya akan berjuang untuk nasib mereka," klaimnya.

?

Baca juga:Pudar musik gendang di panggung pemiluBos Lion Air gabung, PKB targetkan suara pebisnis di Pemilu 2014Raup untung musim kampanyeHanura: Pilih capres jangan coba-coba, bangsa dan rakyat rugiTak punya modal, Slamet penjual susu di Solo nekat nyaleg

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Caleg DPR di Depok Dipergoki Ketua RT Lakukan Serangan Fajar, Pendukung Kocar Kacir saat Dibubarkan
Caleg DPR di Depok Dipergoki Ketua RT Lakukan Serangan Fajar, Pendukung Kocar Kacir saat Dibubarkan

Ketua RT 01/RW 16 Cinere Depok memergoki Caleg DPR RI di Depok yang melakukan serangan fajar di masa tenang.

Baca Selengkapnya
Caleg Modal Potong Rambut sama Beli Celana Bekas Duduk di DPR, Begini Ceritanya
Caleg Modal Potong Rambut sama Beli Celana Bekas Duduk di DPR, Begini Ceritanya

Sosoknya mengungkap cerita di masa lalu soal modalnya menjadi anggota legislatif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.

Baca Selengkapnya
Golkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR
Golkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR

Dia menyebut penambahan 2-3 persen itu berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili.

Baca Selengkapnya
Golkar Buka Peluang Usung Menantu Pakde Karwo di Pilwali Surabaya
Golkar Buka Peluang Usung Menantu Pakde Karwo di Pilwali Surabaya

Sarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.

Baca Selengkapnya
Dijanjikan 5.000 Suara, Caleg di Palembang Tertipu Puluhan Juta Rupiah
Dijanjikan 5.000 Suara, Caleg di Palembang Tertipu Puluhan Juta Rupiah

Caleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gagal Lolos ke Parlemen, PPP Ungkap Jumlah Perolehan Suara di Pileg 2024 di Jabar Beralih ke Partai Garuda
Gagal Lolos ke Parlemen, PPP Ungkap Jumlah Perolehan Suara di Pileg 2024 di Jabar Beralih ke Partai Garuda

Pada Pemilu 2024 suara PPP hanya mencapai 3,87 persen atau kurang 0,13 persen dari batas ambang parlemen.

Baca Selengkapnya
Perang Bintang Pilkada DKI 2024: Dari Jenderal, Menteri, Hingga Crazy Rich
Perang Bintang Pilkada DKI 2024: Dari Jenderal, Menteri, Hingga Crazy Rich

Partai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya