Waria dan pasangan mesum di Medan bikin resah warga
Merdeka.com - Petugas Polsekta Medan Kota meringkus 19 orang dari sejumlah lokasi dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang mereka gelar sepekan terakhir. Sebagian di antaranya sudah berstatus tersangka karena melakukan tindak pidana.
"Kita juga menyita ratusan botol minuman keras (miras) berbagai merek dari sejumlah toko. Juga disita senjata tajam (sajam), 23 amplop ganja kering siap edar, dua unit sepeda motor dan dua telepon genggam," kata Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandy Sinurat, Selasa (4/12).
Tersangka yang diringkus di antaranya Rianda Syahputra (24), penduduk Lau Dendang, dan Darma Putra (20), warga Perumnas Mandala. Mereka disangka terlibat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan ditengarai telah berulang kali melakukan aksi kejahatan.
Seorang penjambret, Abdul Rahman Nasution (20), warga Jalan Brigjen Katamso, diringkus seusai beraksi di depan Istana Maimoon. Selain itu, Suhendra (33), penduduk Jalan Pasiran, diringkus karena melakukan pencurian. Setelah diperiksa, uang curiannya ternyata telah dibelikan ganja untuk diedarkan.
Lalu, Raden Muhamamd Wibowo (18), penduduk Jalan Pahlawan, ditangkap saat membawa senjata tajam. "Tapi kita meyakini, yang bersangkutan kerap melakukan aksi jambret di seputaran Jalan Madong Lubis atau Jalan Wahidin. Pasalnya, sepeda motor miliknya sangat identik dengan yang disebutkan beberapa korban. Penyelidikan mendalam akan dilakukan," tegas Sandy.
Petugas juga menangkap seorang ibu rumah tangga, Wiwik (40), asal Kota Binjai, karena mengisap ganja. Selain dia, empat pria diringkus karena kedapatan mengisap ganja di sebuah rumah kos di Jalan Armada, Medan.
Dalam Operasi Pekat ini, petugas juga mengamankan empat pasangan bukan suami istri dari losmen di Jalan Bintang, Medan. Masing-masing berinisial Bud dan Ris, Sab dan Lus, Ron bersama Nur serta Sah dengan pasangannya Ria.
Sementara itu, tiga waria diamankan dari Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan. "Masyarakat kerap mengeluhkan keberadaan waria di sana. Mereka dinilai membuat keresahan," ujarnya.
Sebelumnya, polisi juga menangkap empat juru parkir (jukir) liar. Keempatnya yaitu Haris, Ifan, Jasri serta Hadi.
"Orang-orang yang terjaring Operasi Pekat kita dibina, kemudian membuat pernyataan tak mengulangi perbuatannya. Namun, bagi yang terlibat kasus tindak pidana, akan diproses sesuai hukum," tegas Sandy.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca Selengkapnya