Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim investigasi harus berani ungkap aparat terlibat jaringan Fredi

Tim investigasi harus berani ungkap aparat terlibat jaringan Fredi Bareskrim bongkar kasus pabrik narkoba Freddy Budiman. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kepolisian Republik Indonesia akhirnya membentuk tim investigasi untuk mendalami kebenaran testimoni milik terpidana mati milik Fredi Budiman yang berjudul 'Cerita busuk seorang bandit'. Tim ini dipimpin langsung oleh Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno dan mulai bekerja sejak Minggu (7/8).

Tim investigasi ini bekerja hanya untuk mengumpulkan fakta-fakta atau informasi penting dari orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui testimoni tersebut. Nantinya, fakta yang ditemukan akan diserahkan kepada penyidik Bareskrim untuk ditindaklanjuti. Tim investigasi akan bekerja selama tiga bulan ke depan.

Publik pun berharap besar tim ini bisa membuktikan pengakuan Fredi soal keterlibatan aparat dalam bisnis besar narkoba. Pengamat kepolisian Novel Ali mengatakan, tim ini dibentuk sebagai pertaruhan citra ketiga institusi yang disebutkan Fredi.

Apabila tim ini bisa menemukan fakta yang membuktikan aparat Polri, TNI dan BNN tidak terlibat dalam jaringan Fredi, maka citra baik akan didapat.

"Kalau saya melihat kasus ini ujian bagi Polri, kalau lulus citra Polri jadi baik. Kalau tidak lulus ya citra buruk Polri akan terjadi lagi," kata Novel saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (10/9).

Novel mengaku menyambut baik sekaligus berharap tim investigasi ini bisa bergerak secara objektif dan tidak memihak. Apalagi, menurutnya, komposisi personel sudah cukup ideal dan berpengalaman di bidang penyelidikan. Selain dari pihak Polri, TNI dan BNN, unsur masyarakat pun dilibatkan masuk dalam tim.

Adapun tokoh yang dilibatkan dalam tim investigasi ini antara lain, Ketua Setara Institute Hendardi, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, dan pengamat komunikasi politik Effendy Ghazali. Turut serta juga sejumlah anggota Propam Polri dalam tim investigasi tersebut.

"Ini satu political will yang bagus sekali bagi institusi Polri juga bagi presiden. Untuk menindaklanjuti testimoni Fredi. Tim ini harus independen dan objektif. Saya kira sama mereka orang-orang pengalaman di bidang penyelidikan dan penyidikan," terangnya.

"Akan ada pola kerja yang baik. Yang penting dari orang-orang yang bisa memberikan informasi yang benar dan input yang tidak memihak. Kita tidak boleh berpotensi bahwa Haris Azhar atau salah, LSM benar, dan kompolnas benar. Temukan dulu fakta di lapangan," tambah Novel.

Tantangan berat, lanjutnya, berada di tangan tim investigasi ini. Karena, mereka harus mencari fakta soal testimoni Fredi yang diragukan kebenarannya. Ditambah, kesaksian Fredi yang dibuka oleh koordinator KontraS Haris Azhar itu menyangkut para pejabat atau jenderal ketiga institusi itu.

"Publik tidak boleh beranggapan tim khusus enggak bersih, atau tidak objektif. Kan ada anggota dari kompolnas ada dari LSM, institusi lain. Secara profesional bisa diharapkan, jangan buru-buru khawatir tidak objektif. Pemerintah tidak selalu salah, LSM tidak selalu benar. Lihat dari proses, kalau menemukan orang yang netral yang punya integritas moral dan kompeten di bidang ini hasil kerja yang memadai," tegas dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Tangkap 884 Orang Jaringan Freddy Pratama, Sita 10,2 Ton Sabu dan 116,346 Ribu Ekstasi
Polisi Tangkap 884 Orang Jaringan Freddy Pratama, Sita 10,2 Ton Sabu dan 116,346 Ribu Ekstasi

Ratusan Jaringan Fredy Pratama itu ditangkap selama tahun 2020-2023.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Yakin Gembong Narkoba Fredy Pratama Dibekuk Tahun Ini: Tinggal Tunggu Waktu
Komisi III DPR Yakin Gembong Narkoba Fredy Pratama Dibekuk Tahun Ini: Tinggal Tunggu Waktu

Polisi sebelumnya menangkap 8 jaringan Freddy Pratama di Lampung

Baca Selengkapnya
Divonis Mati Kasus Narkoba Jaringan Fredy Pratama, Ini Profil dan Kekayaan AKP Andri Gustami
Divonis Mati Kasus Narkoba Jaringan Fredy Pratama, Ini Profil dan Kekayaan AKP Andri Gustami

ndri telah delapan kali melakukan pengawalan sehingga 150 kg sabu dan 2.000 butir pil ekstasi lolos beredar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Firli Bahuri Diperiksa Lagi Besok Sebagai Tersangka Kasus Pemerasan SYL
Firli Bahuri Diperiksa Lagi Besok Sebagai Tersangka Kasus Pemerasan SYL

Pemeriksaan fIRLI rencananya dilakukan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.

Baca Selengkapnya
Ratusan Demonstran Warnai Sidang Praperadilan Firli Bahuri
Ratusan Demonstran Warnai Sidang Praperadilan Firli Bahuri

Penyidik Polri menyebut menemukan fakta adanya pemerasan yang dilakukan Firli bahuri

Baca Selengkapnya
Polisi Kembali Periksa Firli Bahuri Senin Pekan Depan Terkait Kasus Pemerasan
Polisi Kembali Periksa Firli Bahuri Senin Pekan Depan Terkait Kasus Pemerasan

Firli dijadwalkan diperiksa pada 26 Februari pukul 10.00 wib di ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri lantai 6 Gedung Bareskrim Polri

Baca Selengkapnya
Polri Sudah Tangkap 60 Anggota Gembong Narkoba Fredy Pratama, Sita Aset Rp432,20 Miliar
Polri Sudah Tangkap 60 Anggota Gembong Narkoba Fredy Pratama, Sita Aset Rp432,20 Miliar

etika Polri bertemu dengan Kepolisian Thailand di Malaysia untuk membahas rencana penanganan TPPU yang akan menyasar harta dari istri Fredy.

Baca Selengkapnya
Dikonfrontasi dengan Saksi, SYL Ungkap Dugaan Kasus Pemerasan Dilakukan Firli Semakin Terang
Dikonfrontasi dengan Saksi, SYL Ungkap Dugaan Kasus Pemerasan Dilakukan Firli Semakin Terang

SYL mengaku telah membuka semua terkait fakta yang diketahuinya sebagai saksi kasus dugaan pemerasaan dengan tersangka Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya