Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Kini, Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Usai diperiksa, Suciwati meminta negara tidak sekadar mengumbar janji untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Munir. Dia meminta, kerja sama antara Komnas HAM dan Kejaksaan Agung benar-benar serius.
"Yang pasti sejak awal ini kita udah bosan ya dengan janji janji, kita mau implementasi aja, ketika mereka memberitahu bahwa sudah ada kerja sama, karena pasti kita selalu melihat pengalaman yang lalu bahwa semua kasus itu saling lempar antara kejaksaan dengan komnas HAM," kata Suciwati di Komnas HAM, Jakarta, Jumat (15/3).
"Kita enggak mau ini ditunda tunda lagi, dan kita berharap jaksa agung nya juga benar kerjanya," ujar Suciwati.
Suciwati juga berharap segera dibentuk pengadilan HAM Adhoc.
Suciwati meminta hakim dan Jaksa yang menangani kasus Munir mesti kredibel.
"Dan kita berharap juga segera membentuk pengadilan HAM, tentunya itu yang menjadi akhir dari apa yang kita tuntut, dan tentunya, jaksanya harus kredibel, hakimnya harus kredibel," ujar Suciwati.
Di kesempatan sama, Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI, Arif Maulana menambahkan, semua pertanyaan yang diajukan kepada Suciwati oleh Komnas HAM terkait pembuktian pembunuhan Munir.
Menurutnya, kasus Munir bukanlah pembunuhan biasa. Melainkan pembunuhan berencana yang melibatkan aktor negara yang dilakukan secara sistematis.
"Dan ini masuk kategori pelanggaran hak asasi manusia berat kejahatan serius kejahatan kemanusiaan, dan ini seharusnya segera bisa dibuktikan oleh Komnas HAM," kata Arif.
Arif pun menyebut keterlibatan Garuda Indonesia dan Badan Intelijen Negara dalam kasus pembunuhan Munir. Menurutnya, Suciwati telah menyampaikan kepada Komnas HAM mengenai fakta-fakta pembunuhan Munir.
"Kematian Cak Munir ini karena memang dibunuh, dan ini bukan pembunuhan biasa, ini pembunuhan berencana yang melibatkan aktor negara, ada Garuda Indonesia, keterlibatan Badan Intelijen Negara, itu tadi coba didalami oleh penyelidik dan tentu sebagai saksi, mba Suci dan pak Usman menyampaikan apa yang diketahui, dilihat, didengar terkait dengan fakta-fakta kematian Cak Munir," kata Arif.
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaPenunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Baca SelengkapnyaMeski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca SelengkapnyaUntuk proses hukum Muhammad Alvin akan diserahkan kepada Polres Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaAnggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Totok Hariyono menyatakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) bagian dari upaya mencari kebenaran.
Baca SelengkapnyaKetika berenang, Mantan Danjen Kopassus itu sembari mendengarkan lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’
Baca SelengkapnyaBocah SD ini mampu mengibarkan bendera merah putih saat upacara. Baru latihan Senin pagi, satu jam sebelum upacara dimulai.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, jika ada pelanggaran dalam pemberian sumbangan tersebut, maka Bawaslu musti menindak dengan tegas.
Baca SelengkapnyaPenampilan Panglima TNI saat sambut Menteri ATR/BPN disorot.
Baca Selengkapnya