Satgas: Belum Ada KIPI Ancam Jiwa Selama Vaksinasi Covid-19 di Aceh
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan selama penyuntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac belum terdapat Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) yang serius atau dapat mengancam keselamatan jiwa tenaga kesehatan (nakes) di provinsi itu.
Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Sabtu (13/3), mengatakan Kementerian Kesehatan RI telah mengklasifikasikan KIPI serius apabila kejadian medis akibat vaksin menimbulkan kematian, kebutuhan rawat inap, gejala sisanya menetap dan mengancam jiwa.
“Sejauh ini belum ada KIPI serius dengan gejala sisa yang menetap,” kata Saifullah Abdulgani.
Ia menyebutkan beberapa waktu lalu pernah diberitakan bahwa terdapat kasus KIPI yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani rawat inap, namun tidak lama kemudian para nakes sehat kembali.
“Belum ada KIPI serius yang meninggalkan gejala sisa. Kasus kematian akibat vaksinasi sama sekali tidak terjadi, dan kita doakan tak pernah terjadi,” katanya.
Ia menjelaskan reaksi KIPI yang kerap dialami usai vaksinasi COVID-19 hanya gajala ringan sama dengan imunisasi lain seperti reaksi lokal, reaksi sistemik, dan reaksi lainnya. Reaksi lokal ialah berupa rasa nyeri, kemerahan dan bengkak di tempat disuntik.
Reaksi sistemik seperti demam, rasa nyeri sendi dan otot terasa lemas, atau sakit kepala, kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.
“Reaksi lain berupa alergi atau pingsan. Semua reaksi KIPI paska vaksinasi COVID-19 tersebut telah dipersiapkan prosedur penanganannya dengan aman, seperti observasi usai vaksinasi selama 30 menit. Bila ada KIPI langsung ditangani di tempat,” katanya lagi.
Ia menambahkan vaksinasi COVID-19 di Aceh masih prioritas bagi nakes. Hingga kini 52.024 orang atau 92,1 persen nakes yang sudah vaksinasi dosis pertama dari total sasaran 56.472 orang.
“Setiap orang harus diberikan dua dosis vaksin Sinovac supaya optimal memberi perlindungan terhadap serangan virus corona. Dosis kedua diberikan setelah 14 hari dosis satu diterima,” katanya.
Sedangkan nakes yang telah menerima penyuntikan vaksis dosis kedua sebanyak 42.738 orang atau 75,7 persen. Kata dia, sejauh ini tidak ada laporan kejadian KIPI serius selama proses penyuntikan vaksin.
“Ini membuktikan vaksin yang dipakai aman dan Insya Allah akan dapat memberikan tingkat kekebalan yang tinggi terhadap serangan virus corona. Kita tunjukkan fakta vaksinasi di Aceh terbukti aman supaya masyarakat tidak lagi tertipu dengan informasi palsu seputar vaksin,” katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaAneh Tapi Nyata, Satu Dari Sembilan ‘Api Abadi’ Ditemukan di Dalam Air Terjun Yang Bersalju
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang telak di Provinsi Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.
Baca SelengkapnyaTim BKSDA Aceh sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Bandar Baru terkait kasus kematian gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca Selengkapnya