Pilkada via DPRD, kubu Prabowo dinilai balas dendam & sakit hati
Merdeka.com - Sikap partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih mendukung Pilkada lewat DPRD, dinilai bentuk sikap balas dendam atas kekalahan Pilpres. Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, sikap fraksi tersebut terdapat unsur sakit hati dan berpotensi membunuh masa depan demokrasi.
"Cara memandang kebutuhan bangsa dikalahkan oleh sikap dan perasaan sakit hati politik. Mereka mengorbankan pencapaian prinsipil dan esensil dalam reformasi, hanya sekadar memenuhi kebutuhan politik jangka pendek, bersifat pragmatis dan juga bernada 'balas dendam'," kata Ray dalam diskusi bertajuk 'Menolak Warisan RUU Anti Reformasi dari Rezim SBY: Pilkada via DPRD', Jakarta, Senin (8/9).
Tak hanya itu, Ray juga menganggap sikap ini memberi kesan mendalam dari luka hati akibat gagalnya Koalisi Merah Putih dalam Pilpres 2014. Pasalnya, dari yang menolak secara tegas Pilkada tak langsung, tiba-tiba menjadi setuju.
Ray pun menduga sikap fraksi yang tergabung di dalam Koalisi Merah Putih ini, ingin menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok mayoritas di dalam Parlemen.
"Sikap ini seperti ingin menunjukan bahwa Parlemen dikuasai oposisi. Memberi sinyal ke kubu Jokowi-JK bahwa kekuatan kubu Merah Putih di Parlemen adalah mayoritas," ujar Ray.
Sebelumnya Fraksi Demokrat dan PPP memang sejak awal setuju dengan draf yang diajukan oleh pemerintah, agar Pilkada langsung dihapuskan di tingkat Kab/Kota.
Selain itu, awalnya PKS juga tidak mendukung kepala daerah dipilih DPRD. Dia bersama PDIP, PKB dan Hanura mendukung Pilkada dipilih langsung oleh rakyat. Hingga akhirnya sikap PKS berubah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN menilai pertanda proses demokrasi Indonesia diakui dan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai Pilpres satu putaran menghemat anggaran negara sehingga dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pun mengajak seluruh masyarakat, termasuk pihak 01 dan 03 untuk saling memaafkan.
Baca Selengkapnya