Penjelasan Danseskoal soal Korea Selatan jadi Lokasi Overhaul KRI Nanggala-402
Merdeka.com - Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menjelaskan alasan TNI AL memilih Korea Selatan menjadi tempat Overhaul atau pemeriksaan kapal selam KRI Nanggala-402 pada 2012, karena telah memiliki izin ekspor lisensi dari Jerman.
Hal itu guna menjawab pertanyaan, mengapa Indonesia tidak melakukan Overhaul kepada KRI Nanggala kapal selam bertipe U-Boat 209 bertonase 1.300 tersebut langsung di negara asal yakni Jerman.
"Overhaul di Korea itu karena Korea sudah mendapat izin ekspor lisensi, dari Jerman untuk melaksanakan overhaul dari negara pembuatnya," kata Iwan saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (27/4).
Dia pun menjelaskan bahwa Korea Selatan juga merupakan negara yang telah dipercaya dan mempuni dalam membangun kapal selam asal Jerman tersebut. Terlebih, setidaknya Korea Selatan telah membangun sebanyak 9 kapal selam tipe U-Boat 209 sehingga mereka pun telah memiliki lisensi ekspor.
"Sehingga mempunya kemampuan pelaksanakan perbaikan sendiri membuat sendiri, jadi itulah mengapa Cakra dan Nanggala dilakukan overhoal di Korea Selatan. Dan tidak jauh dengan apa yang dimiliki oleh Jerman saat itu," ujarnya.
Kemudian, Iwan juga menyoroti terkait kapasitas jumlah personel kalau setelah dilakukan overhaul KRI Nanggala bisa bertambah menjadi 50 personel atau lebih, karena telah ditambahkannya peralatan escape untuk para awak kapal selam.
"Sehingga mengapa saya saya menjadi komandan perbaikan disana saya ingin dilengkapi peralatan escape di KRI Nanggala. Sebelumnya memang 33 (personel) tapi dengan adanya moderenisasi kita sesuaikan dengan jumlah di Indonesia untuk jumlahnya menjadi 50," katanya
"Jadi kalau hanya alasan tempat tidurnya (berjumlah 33) sekian, kita hotbank juga tidurnya di tempat di RDO, Gladak pun kita bisa tidur di sana enggak masalah karena di situlah kita bisa tidur di sana," tambahnya
Lebih jauh, dia mengatakan kalau kapal semacam KRI Nanggala-402 bila dilakukan pemeliharaan dengan baik setidaknya bisa digunakan 30 sampai 40 tahun, oleh sebab itu kapal selam tipe U-Bout 209 buatan Jerman ini masih cukup banyak dipakai oleh beberapa negara.
"Bukan kita saja yang menggunakan. India menggunakan Negara Amerika latin itu masih hampir semuanya menggunakan dan beberapa masih aktif. Bahkan Brazil itu ada yang lebih tua, dibandingkan dengan KRI Nanggala-402," terangnya.
Sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala- 402 untuk saat ini telah ditemukan dan untuk ke-53 personelnya telah dinyatakan gugur. Hal itu setelah dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (21/4) lalu.
Sebagaimana diketahui bahawa kapal selam buatan Jerman ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia sejak 1981.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilaksanakan dengan 40 adegan di Halaman Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu (6/3).
Baca SelengkapnyaPotret kegiatan Anak Buah Kapal (ABK) saat berkumpul dan berpesta di laut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaSelalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaBule asal Korea ini bahkan sangat heran apa alasan beberapa masyarakat yang tertarik pada knalpot brong.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca Selengkapnya