Pengacara sebut SDA jadi komoditas politik Abraham Samad di pilpres
Merdeka.com - Salah seorang kuasa hukum Suryadharma Ali, Johnson Panjaitan, mengatakan bahwa penetapan status tersangka kepada kliennya oleh KPK jelas berbau politis. Menurut dia, penetapan tersangka SDA tidak bisa dihindarkan dari kasus lobi politik Ketua KPK non-aktif Abraham Samad dengan elite PDIP seperti yang ramai diberitakan belakangan ini.
"Penetapan tersangka terhadap SDA patut diduga juga mengandung unsur politis. Konteksnya ada hubungan dengan masalah 'Rumah Kaca', bahwa dalam dokumen itu secara jelas dan detail, Pak SDA disebutkan secara mendetail menjadi komoditi politik Abraham Samad," kata Johnson saat konferensi pers di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Johnson juga mengaku, nama SDA disebutkan dalam konteks 'rumah kaca', di mana dalam dokumen tersebut jelas dan detail disebutkan. Sementara itu, dirinya juga menilai, apa yang dialami SDA bukan lantaran atas nama pribadi dan keluarga semata, tapi juga sejumlah pihak dikarenakan kapasitas SDA saat itu.
"Konteks ini menjadi penting, karena selain pribadi dan keluarga, hal ini membawa nama partai dan juga Kementerian Agama terkait penyelenggara haji," kata Johnson.
Diketahui, dalam sebuah artikel yang berjudul 'Rumah Kaca Abraham Samad' yang sempat beredar, disebutkan sejumlah manuver ketua KPK itu, sebelum kontestasi Pilpres 2014 berlangsung. Namun, tidak disebutkan nama SDA di dalam artikel tersebut, dan hanya menjelaskan pertemuan Samad dengan beberapa orang PDIP sebanyak enam kali.
Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menyebutkan jika pertemuan elite PDIP dengan Abraham Samad dilakukan beberapa kali di sebuah apartemen di Jakarta. Bahkan Hasto menyebut, Abraham menjanjikan meringankan vonis salah satu kader PDIP yang bermasalah di KPK jika didaulat menjadi calon wakil presiden dari PDIP.
SDA sendiri adalah salah satu tim sukses yang mendukung Prabowo-Hatta di pilpres. Sementara PDIP, mendukung Jokowi-JK yang mana adalah lawan dari kubu Prabowo-Hatta.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Solo, Politikus PDIP Serukan Rekonsiliasi Usai Pilpres
Aria Bima mengajak masyarakat untuk membuka sekat-sekat perbedaan yang terjadi saat Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaAdian PDIP: Hak Angket Solusi Ungkap Kecurangan Pemilu 2024
Adian menegaskan, sangat terbuka kemungkinan terjadi kecurangan pada pelaksaan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Temui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaPPP Buka Peluang Dorong Sandiaga Uno Maju Lagi Pilkada DKI 2024
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak menutup kemungkinan akan mendorong Sandiaga Salahuddin Uno maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaCapres dan Elite Politik Silaturahmi Lebaran Bikin Situasi Jadi Adem
MK akan memutus gugatan Pilpres 2024 pada 22 April nanti
Baca SelengkapnyaSidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Tegaskan Mahfud Lepas Jabatan Menko Polhukam Bukan soal Elektoral
Keputusan Mahfud cermin dalam menunjukkan etika dan keteladanan politik.
Baca SelengkapnyaPeluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika
PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya