Pemkot Sukabumi Data UMKM Terdampak Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat menyiapkan program pemulihan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdampak pandemi Covid-19. Saat ini Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi membuka ruang bagi UMKM untuk melaporkan kondisi perusahaan dan kendala yang dihadapi.
"Kota Sukabumi merupakan daerah perdagangan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan para pelaku usaha khususnya UMKM. Di masa pemulihan ini kami fokus untuk merecovery UMKM," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi seperti dilansir dari Antara, Sabtu (27/6).
Dia memperkirakan, ada ratusan UMKM yang terdampak pandemi dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya terus bertambah. Pendataan ini dilakukan agar program pemulihan tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha.
Maka dari itu, Achmad mengimbau, UMKM terdampak untuk segera melapor dan mendaftar ke dinas. Mereka diminta membawa persyaratan seperti surat keterangan usaha dan lain-lain.
"Keberadaan UMKM sangat mendukung untuk percepatan peningkatan perekonomian masyarakat, apalagi di Kota Sukabumi mayoritas berwirausaha di sektor tersebut, sehingga kami mengupayakan agar mereka yang terdampak bisa kembali bangkit, minimalnya bisa kembali berproduksi," jelasnya.
Anggaran untuk recovery UMKM ini sudah disiapkan yang nilainya disesuaikan dengan kebutuhan. Recovery tersebut tidak hanya sebatas pemberian bantuan permodalan saja, tetapi sekaligus pembinaan agar ke depannya mereka bisa beradaptasi dengan kehidupan baru setelah masa pandemi ini berakhir.
Di sisi lain, pandemi ini mengubah gaya hidup masyarakat khususnya di bidang ekonomi yang mendorong pelaku UMKM dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya.
Pemasaran seperti ini sekarang menjadi tren, apalagi sebagian masyarakat masih ada yang enggan berbelanja dengan datang ke lokasi, karena khawatir tertular virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Pemkot Sukabumi juga mengapresiasi para pelaku UMKM yang mulai bangkit dan berani berinovasi dengan memanfaatkan berbagai peluang usaha, sehingga di masa pandemi ini mereka bisa tetap produktif.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.
Baca SelengkapnyaJumlah DPT tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran data diplenokan saat rapat pada Minggu (3/3) malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaIa memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAti mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca Selengkapnya