Ngopi Bareng, Cara Ganjar Pranowo Serap Aspirasi dan Aduan Warga Jateng
Ganjar mendapat keluhan soal kuliah hingga kantor desa
Ganjar mendapat keluhan soal kuliah hingga kantor desa
Kegiatan itu merupakan upaya Ganjar menyerap aspirasi langsung dari warga.
Masyarakat yang hadir terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari ASN Pemkab Sukoharjo, jajaran forkopimda Kabupaten Sukoharjo, pelajar dan mahasiswa hingga masyarakat umum. Mereka tampak antusias untuk berdialog dengan orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Merdeka.com
Pada kesempatan itu, Ganjar fokus menekankan ke masyarakat ihwal pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di Kabupaten Sukoharjo. Meski capaian pengentasan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sukoharjo cukup baik, Ganjar terus mengupayakan penurunannya agar kesejahteraan warga bisa meningkat.
Adapun jumlah penduduk miskin di Sukoharjo pada tahun 2020 sebesar 7,68 persen atau sebanyak 68,89 ribu penduduk. Lalu tahun 2021, penduduk miskin naik akibat terpaan pandemi Covid-19 sebesar 8,23 persen atau 73 ribu penduduk. Dengan upaya yang digencarkan Ganjar untuk terus menekan angka kemiskinan pasca pandemi, pada tahun 2022 penduduk miskin di Sukoharjo pun menurun menjadi 68,62 ribu penduduk atau sekitar 7,61 persen.
"Angka stunting di Kabupaten Sukoharjo ini bagus sekali dan cukup berprestasi. Kemiskinan ekstremnya juga mengalami penurunan cukup bagus, jadi saya optimis kalau di sini," kata Ganjar.
Bahkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sukoharjo terbaik untuk kategori kabupaten se-Jawa Tengah dengan angka 77.
Lebih lanjut, pada saat berdialog dengan warga untuk menyerap aspirasi secara langsung, Ganjar juga mendapatkan aduan-aduan terkait banyak hal. Antara lain tentang persebaran sekolah negeri yang masih sedikit, serta permasalahan sistem zonasi. "Muncul tadi umpama persebaran sekolah, masih kurang sehingga banyak akses-akses dari warga yang dengan sistem zonasi tidak bisa tertampung. Ini PR kita untuk membuat rombel baru atau membuat sekolah baru atau mengonversi beberapa sekolah," jelas Ganjar.
Ganjar juga mendapati aduan dari warga mengenai hal lain, seperti pengelolaan sungai yang sering tersumbat sampah dan mengakibatkan banjir, soal air bersih, jembatan rusak dan jalan rusak.
Bahkan, Ganjar juga dikeluhkan salah satu kepala desa (kades) yang mengaku tidak memiliki kantor desa lantaran tidak memiliki biaya untuk membangun. Ganjar pun langsung menanggapi keluhan kades tersebut dengan menyebutkan bakal menggelontorkan bantuan untuk pembangunan kantor kepala desa. Dengan catatan, kepala desa harus memiliki inovasi program dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di wilayahnya. "Satu dua juga keluar soal sampah, air, jembatan rusak atau soal kantor kepala desa yang tidak bisa diperbaiki karena tidak ada anggaran. Maka tadi terjawab, provinsi menyediakan tapi harus ada izin khusus," tutur Ganjar.
TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersilaturahmi ke sejumlah ulama sepuh NU di Situbondo dan Probolinggo.
Baca SelengkapnyaGanjar mendapatkan berbagai aspirasi, mulai dari hunian tidak layak huni, pendidikan hingga lapangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo disekakmat pertanyaan oleh mahasiswa saat Kuliah Kebangsan UI.
Baca SelengkapnyaBupati OKU Timur Lanosin mengajak beberapa Kepala OPD Ngantor di Kantor Camat Madang Suku II guna menyerap langsung aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaGanjar menyatakan selalu berdiskusi dan memberikan gagasan, agar kesejahteraan dimulai dari desa, serta desa mandiri dan berdaulat.
Baca SelengkapnyaGanjar diteriaki mahasiswa S3 UI saat wawancara dengan wartawan.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, Ganjar Pranowo-Mahfud Md adalah pemimpin yang lahir dari proses yang baik, dan akan menjadi jawaban atas berbagai permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaBagas Wicaksono Rahadi Setiawan, si sulung, adalah sosok yang tangguh dan penuh semangat.
Baca Selengkapnya