Menko Polhukam Djoko dicecar KPK soal dana operasional menteri
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto membeberkan pemeriksaannya sebagai saksi di KPK kemarin. Djoko mengaku ditanya 16 pertanyaan, termasuk soal dana operasional menteri.
"Oh iya beliau (penyidik) tanya. Apa yang dikelola oleh menteri lain. Jadi hanya sebatas itu," ujar Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/9).
Djoko menjelaskan bahwa dana operasional menteri sudah ada di APBN. "Dana operasional menteri itu ada. Jangan dianggap dana operasional menteri tidak ada. Itu ada di APBN. Itu dikelola staf saya. Jadi jangan keliru. Di saya ada dana itu dikelola oleh staf dan dicatat," ujarnya.
Menurut Djoko, dana operasional menteri itu untuk menunjang kinerja menteri. Yakni berupa pembiayaan kegiatan-kegiatan menteri.
"Ini saya harus sampaikan. Intinya itu untuk menunjang kinerja menteri. Berupa representasi, kemudian pelayanan, keamanan. Seperti saya kan ada ajudan, pengawal. Untuk kegiatan terkait kegiatan menteri," jelasnya.
Untuk kementeriannya sendiri, dana operasional menteri besaranya hampir Rp 150 juta per bulan. Djoko mengaku tidak tahu berapa besaran dana operasional menteri di Kementerian lain.
"Kalau Menko Rp 150 juta per bulan," pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Djoko juga menjelaskan pemanggilan dirinya atas keterangan Staf Khusus Presiden Daniel Sparringa yang diperiksa sebelumnya. Djoko juga ditanya terkait kesaksian Daniel atas dirinya oleh penyidik KPK.
"Pemeriksaan terkait konfirmasi terhadap keterangan Daniel Sparringa. Yang saya tahu saya sampaikan. Yang tidak saya tahu ya saya tidak tahu, hanya sebatas itu, terkait dengan itu," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan dana insentif itu disampaikan SW secara langsung.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Siapkan Mitigasi Keamanan saat MK Umumkan Putusan Sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMeski telah menghindar, Hendi terus dicecar awak wartawan soal Pilgub Jateng 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK menemukan 15 unit senjata dan peluru tajam untuk senapan laras panjang serta peluru tajam 9 MM.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo Adi keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan sekitar pukul 12.00 Wib
Baca Selengkapnya"Alhamdulillah mudik tahun ini mengalami penurunan angka kecelakaan, turun sampai sekitar 53 persen," kata Muhadjir
Baca SelengkapnyaEddy Hiariej yang jug mantan Wamenkum HAM tersebut tampak kebingungan menjawab pertanyaan hakim MK Suhartoyo.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo memperoleh 2,2 juta suara atau posisi kelima teratas dari 13 caleg DPD Jatim yang terdaftar.
Baca SelengkapnyaDKPP juga menyatakan anggota KPU lainnya melanggar kode etik serupa.
Baca Selengkapnya