Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Media Islam kecewa lihat BNPT main blokir dan 'cuma' minta maaf

Media Islam kecewa lihat BNPT main blokir dan 'cuma' minta maaf Ilustrasi situs islam diblokir. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemimpin redaksi AQL Islamiccenter.com, Agus Soelarto menilai tindakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) merugikan pengelola media islam. Pasalnya, BNPT menganggap 22 situs media islam yang diblokir mendukung gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kami ingin tertawa melihat realitas ini. BNPT mewakili pemerintah menggampangkan masalah dan setelah itu minta maaf," kata Agus saat mediasi dengan BNPT dan Kemenkominfo di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (31/3).

Dia mengharapkan pihak BNPT tak langsung melakukan pemblokiran situs-situs media Islam. Sebab, pengelola media islam hanya memberitakan peristiwa yang sedang terjadi.

"Ada cara yang lebih santun jangan komunikasi di publik, ini media radikal sementara radikal sendiri kita tidak paham. Maka ayo kita duduk bareng dulu," ujarnya.

"Jangan bapak punya anak, bapak gampar dulu anaknya biar tetangga melihat anak bapak itu nakal," imbuhnya.

Kendati demikian, dia mengharapkan adanya klarifikasi dari BNPT dan Kemenkominfo kepada publik terkait kesalahan pemblokiran situs-situs media islam. Apabila tidak ada, maka publik akan menilai media islam yang dikelolanya sangat buruk.

"Hari ini kita ingin mendapat pernyataan tegas, kita bukan kelompok radikal. Kita ingin masyarakat melihatnya sendiri ini dunia terbuka," tutupnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Briptu Mustakim, Polisi Tampan dengan 290 Ribu Pengikut di IG
Fakta-Fakta Briptu Mustakim, Polisi Tampan dengan 290 Ribu Pengikut di IG

Briptu Mustakim, polisi ganteng yang menarik perhatian di media sosial, menginspirasi dengan kesederhanaan dan prestasinya.

Baca Selengkapnya
Pantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Pantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Pantun akhir tahun 2023 ini bisa dibagikan ke akun media sosial untuk menyambut awal tahun,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
Gerakan Nurani Bangsa Dialog dengan Pimpinan Media, Dorong Pemilu Damai dan Jujur
Gerakan Nurani Bangsa Dialog dengan Pimpinan Media, Dorong Pemilu Damai dan Jujur

Gerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa

Baca Selengkapnya
TNI AD Tindak Tegas Prajurit yang Bentrok dengan Pengiring Jenazah Pakai Knalpot Brong di Manado
TNI AD Tindak Tegas Prajurit yang Bentrok dengan Pengiring Jenazah Pakai Knalpot Brong di Manado

Kristomei memastikan pihaknya akan mengambil langkah tegas kepada prajurit yang terbukti bersalah terlibat pengeroyokan.

Baca Selengkapnya
Usai Pilpres, Bawaslu Bersiap untuk Pilkada 2024
Usai Pilpres, Bawaslu Bersiap untuk Pilkada 2024

Pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres
Wanita ini Bisa Temui Presiden Jokowi Langsung Tanpa Disetop Paspampres

Ini sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan

Menurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.

Baca Selengkapnya