Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah pasukan khusus TNI hancurkan sarang provokator Ambon

Kisah pasukan khusus TNI hancurkan sarang provokator Ambon Panglima TNI Jenderal Moeldoko inspeksi seluruh kesatuan. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan geram mendapati fakta ada anggota TNI dan Polri yang menjual peluru pada gerakan pengacau keamanan di Papua. Panglima menyebut pengkhianatan itu sebagai duri dalam daging.

Sementara rekan-rekannya bertempur dan gugur ditembak kriminal bersenjata, orang-orang ini malah menjual peluru pada musuh.

"Saya akan pecat anggota itu. Saya tidak butuh dengan anggota seperti itu. Indikasi keterlibatan anggota saya memang telah lama terdengar dan mereka masuk ke dalam aparat," tegas dia.

TNI dan Polri seharusnya berjuang untuk menjaga keutuhan NKRI. Ada cerita menarik bagaimana dulu para desertir TNI dan Polri malah menjadi provokator dan mengendalikan kerusuhan di Ambon.

Para perusuh di Ambon menjadikan Hotel Wijaya II sebagai markas komando mereka. Bangunan itu dipertahankan dengan aneka senjata dan sniper alias penembak jitu. Diduga mereka mendapat senapan dan amunisi dari gudang senjata Brimob yang dibobol saat kerusuhan. Saat itu tak kurang dari 900 senapan yang hilang. Belum ditambah pistol dan granat yang juga dijarah.

Aksi para perusuh makin brutal. Tanggal 22 Januari 2001, pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II. Pasukan Gabungan itu seluruhnya pasukan elite TNI. Unsur utamanya dari Kopassus dibantu Paskhas dan Marinir.

Sekitar pukul 05.00 WIT, tim melakukan serangan mendadak. Suara ledakan dan rentetan tembakan terdengar di mana-mana. Para pasukan elite ini bergerak cepat melakukan raid dari satu ruangan ke ruangan. Mereka berusaha menangkap semua provokator hidup-hidup.

Pertempuran di sekitar Hotel Wijaya II berlangsung seperti layaknya perang kota di Sarajevo atau Stalingrad di Uni Soviet.

Pusat kegiatan para perusuh berada di lantai empat hotel yang dijadikan pusat komando pengendalian kerusuhan Ambon. Bertebaran berbagai peta dan rencana operasi para perusuh.

Pasukan Yongab TNI menyergap empat desertir TNI/Polri yang sering menembaki pasukan Yongab. Petugas juga menemukan 14 pucuk senapan organik TNI yang digunakan empat orang itu.

Empat desertir yang ditangkap itu adalah AKBP JS, lalu Iptu A, dan Ipda AA dari kepolisian, serta Mayor Inf NN. Selain empat orang itu, petugas juga menangkap 25 perusuh lain dari Hotel Wijaya.

Seorang perwira menuturkan di lokasi penggerebekan juga ditemukan narkoba, sabu dan wanita.

Setelah Hotel Wijaya II dikuasai, perlahan kekuatan perusuh di Ambon mulai menurun. Situasi pun mulai bisa dikendalikan aparat keamanan.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bersimbah Darah di Bekasi Ternyata Dibunuh, Pelaku Berhasil Ditangkap
Anggota TNI Bersimbah Darah di Bekasi Ternyata Dibunuh, Pelaku Berhasil Ditangkap

Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat

Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
TNI  AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur
TNI AU Sebut Tak Ada Pengeroyokan Aktivis KAMMI: Perkelahian Akibat Saling Tersinggung saat Menegur

Ia memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya
TKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
TKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran

Mereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.

Baca Selengkapnya