Keluarga Jokowi Disinggung Saat Sidang Gugatan Usia Capres Cawapres di MK
Uji materiil dianggap menimbulkan tafsir sebagai ambisi Jokowi untuk meloloskan putra sulungnya
Uji materiil dianggap menimbulkan tafsir sebagai ambisi Jokowi untuk meloloskan putra sulungnya
Hubungan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman selaku ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) disinggung, dalam sidang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden di MK hari ini, Selasa (29/8). Hal itu diungkapkan oleh Sunandiantoro dari Oase Law Firm, selaku perwakilan pihak terkait, Evi Anggita Rahma dkk untuk Perkara Nomor 29/PUU-XXI/2023.
Sunandiantoro menilai, uji materiil ini menimbulkan tafsir sebagai ambisi Jokowi untuk meloloskan putra sulungnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk maju di Pilpres 2024 dan hubungan keluarga antara Jokowi dan Anwar Usman. Menurutnya, tafsir itu dikhawatirkan akan berdampak pada MK saat menghasilkan putusan nantinya.
"Salah satunya adalah bahwa permohonan a quo adalah bentuk ambisi Bapak Presiden yang ingin meloloskan anak kandungnya Mas Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, untuk mengikuti pertarungan di kancah nasional sebagai calon wakil presiden," kata Sunandiantoro dalam sidang di MK, Selasa (29/8).
"Status yang mulia Ketua Mahkamah Konstitusi yang merupakan suami dari ibu Hidayati yaitu adik kandung dari Presiden Joko Widodo juga tidak luput dari sasaran tafsir liar tersebut, sehingga mengesankan hubungan kekerabatan, kekeluargaan beliau berdampak pada pertimbangan yang diambil dalam memutuskan perkara A quo," sambungnya.
Meski begitu, Sunandiantoro meyakini opini tersebut tidak benar. Dia berkata, tafsir itu adalah serangkaian gerakan politik kotor yang mempermainkan marwah Presiden Jokowi, MK dan Gibran.
"Kami para Pihak Terkait menyakini opini publik yang liar tersebut tidaklah benar dan hanya serangkaian gerakan politik kotor yang sedang mencoba merusak dan mempermainkan marwah presiden Jokowi, majelis hakim MK, dan Wali Kota Solo Mas Gibran," sambungnya.
Hal ini pun langsung direspons oleh Anwar Usman dengan menyinggung kisah Nabi Muhammad. "Terima kasih untuk Pak Sunandiantoro yang telah mengingatkan saya sebagai Ketua MK. Begini, saya disumpah untuk duduk di sini, Demi Allah, saya berkali-kali mengatakan bagaimana Nabi Muhammad SAW, saya tidak bermaksud mendahului apa pun putusan nanti, tetapi saya perlu sampaikan dan terima kasih karena menyampaikan beberapa tanggapan masyarakat, katakan lah begitu kalau ada," paparnya.
Anwar Usman menceritakan anak Nabi Muhammad yang dipotong tangan jika mencuri. "Nabi Muhammad, anaknya mencuri akan dipotong sendiri tangannya oleh Nabi Muhammad, begitu ya. Terima kasih untuk memberi pemahaman secara umum, lebih khusus lagi mengingatkan saya dan dan seluruh yang berpendapat seperti yang disampaikan oleh Saudara," ucapnya.
Anwar Usman menyatakan, setiap putusan dalam sebuah gugatan akan diambil secara bulat oleh 9 hakim MK. Dia menyebut, seluruh hakim konstitusi memiliki hak suara.
"Kami bersembilan punya hak suara yang sama, putusan MK bukan putusan Ketua MK, jadi ini juga untuk pemahaman untuk seluruh siapa pun yang mempunyai pendapat seperti itu," pungkasnya.
Hingga akhirnya, koalisi pengusung Jokowi sepakat untuk meminang Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengulas momen lima tahun lalu saat Mahfud Md dikabarkan menjadi Cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi pun telah memberikan izin kepada para menteri dan wakil menteri.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Relawan Projo Ganjar, Haposan Situmorang menegaskan, arah dukungan dari kelompok pendukung Jokowi adalah Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi gemar mengenakan kemeja putih. Bahkan, kemeja putih tersebut kini menjadi ciri khasnya dalam setiap kunjungannya.
Baca SelengkapnyaNawawi menyebut mendapatkan arahan dari Jokowi meski secara tidak langsung.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaWali Kota Soko Gibran Rakabuming Raka sudah mengajukan izin kepada Presiden Jokowi untuk maju Pilpres.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak tiga bakal capres itu makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10) kemarin.
Baca Selengkapnya