Karhutla Hebat Kepung Tol Palindra Hingga Asap Tebal Ganggu Pengendara, Diduga Sengaja Dilakukan
Asap tebal membumbung tinggi mengepung Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Dampaknya, jarak pandang di tol sangat terbatas.
Asap tebal membumbung tinggi mengepung Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Dampaknya, jarak pandang di tol sangat terbatas.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di sisi kiri dan kanan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) pada Selasa (12/9) sore hingga malam. Tepatnya di Tol Palindra KM 13+600 Jalur A dan B.
Api yang berkobar besar hanya berjarak 30 meter dari lajur tol. Alhasil, suhu panas cukup terasa saat pengendara melintas.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengungkapkan, api berada di rawa kering yang cukup luas. Api membakar selama beberapa jam hingga sulit dipadamkan.
"Kejadiannya sore dan baru dapat dipadamkan malam tadi. Kebakarannya cukup besar dan berada di sisi kanan dan kiri tol," ungkap Ansori, Rabu (13/9).
Seusai api padam, petugas sempat menemukan ban bekas dan BBM jenis pertalite di bekas areal terbakar. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa kebakaran itu ada unsur kesengajaan.
"Ya ada ban dan BBM yang diduga sebagai alat bakar di TKP, bisa jadi sengaja dibakar," kata Ansori, Rabu (13/9).
Namun memastikan dugaan itu, kasus ini tengah diselidiki pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
Sebab pada 2015 silam, di tempat yang sama juga pernah terjadi hebat.
Ansori menjelaskan, saat ini tim gabungan sedang melakukan pembasahan agar api tidak kembali menyala. Luasan area terbakar belum bisa dihitung karena proses pendinginan masih berlangsung. Pihaknya juga sudah memasang spanduk imbauan dan larangan membakar di sekitar lokasi.
Sekadar informasi, lahan yang terbakar adalah lahan tipe rawa. Bukan lahan produktif untuk berkebun.
Sementara pemilik diketahui tidak tinggal di sekitar dan kabarnya ada di Jakarta, Bandung, dan juga Palembang.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto menyebut, api masih bisa kembali muncul di TKP seiring cuaca panas yang menyebabkan lahan kering. Karena itu, tim pemadam masih disiagakan di lokasi untuk pemantauan sekaligus pembasahan.
Menurut Ferdian, api cepat merembet ke areal sekitar karena dipicu angin kencang dan berubah-ubah arah. Hal itu membuat tim pemadam kesulitan melakukan pemadaman.
"Api sudah padam, tapi tetap dipantau, petugas masih berjaga di sekitar lokasi," kata Ferdian.
Terpisah, Branch Manager Ruas Tol Palindra PT Hutama Karya (Persero) Syamsul Rijal menjelaskan, karhutla yang terjadi sangat mengganggu lalu lintas tol. Dibantu tim Manggala Agni, BPBD, PJR, dan TNI, pihaknya mengamankan areal agar pengendara dapat melintas dengan aman.
Dalam menangani karhutla di sekitar tol, HK menyiapkan water tank sebanyak 5.000 liter dan kendaraan yang membawa tandon 1.500 liter. Alat itu bisa digunakan sewaktu-waktu terjadi kebakaran.
"Begitu ada titik api, petugas menuju lokasi agar tidak meluas," kata Syamsul.
Belum diketahui berapa luasan lahan yang terbakar.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaKasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.
Baca SelengkapnyaPras memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto untuk maju ke depan meja pimpinan rapat.
Baca SelengkapnyaLaporan yang diterima Dudung, hanya ada empat titik api yang terpantau di Jambi.
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) hingga menjadi Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa begitu peduli dengan kesehatan para anggot
Baca SelengkapnyaWuriadhi mengungkapkan ketiga tersangka itu yakni HS selaku mantan Pelaksana Tugas (PLT) Sekwan, RH selaku mantan bendahara pengeluaran dan SA selaku PPTK.
Baca SelengkapnyaResepsi pernikahan terpaksa dihentikan sementara karena terkena dampak kebakaran.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, pelaku merasa sakit hati kepada korban, hingga niat untuk membunuh.
Baca Selengkapnya