Kapolri sebut kesaksian Fredi dalam video testimoni masih sumir
Merdeka.com - Kapolri Jendral Tito Karnavian menilai, rekaman video mengenai testimoni Fredi Budiman terkait anggota TNI, Polri, dan BNN terlibat bisnis narkoba yang tersimpan di Direktorat Jenderal Lapas, masih sumir. Menurut Tito, jika dimaknai secara umum pengakuan Fredi mengenai adanya polisi terlibat bisnis narkoba masih multitafsir.
"Menyebutkan bahwa ada anggota yang tahu tentang kegiatan dia. Tahu itu kan sumir sekali. Tahu apa maksudnya? Kita enggak ngerti. Tahu soal kegiatannya, jaringannya, atau bagaimana? Kalau yang tahu dia kan banyak sebetulnya," ujar Tito di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8).
Karena masih simpang siur sehingga isi dalam rekaman tersebut masih diselidiki Tim Independen Polri. Namun, menurut Tito, rekaman itu tidak bisa dibuka kepada publik karena isinya masih diselidiki Tim Independen.
"Kalau kita sampaikan kepada publik, bisa trial by the press. Publik menganggap itu benar. Padahal itu keterangannya menurut saya keterangan yang sangat umum sekali, bukan menyebutkan tempat, apalagi menyebutkan uang," ujar Tito.
Ketika ditanya apakah video testimoni Fredi ini bisa membantu proses yang sedang dilakukan Tim Independen Polri, Tito hanya mengatakan bahwa Tim Independen akan terus berupaya melakukan penelusuran dan langkah-langkah selanjutnya.
"Mungkin kalau dia (Fredi) mengatakan, kami yang menjadi domain daripada Polri akan menyelidiki, apa betul katanya, yang menurut keterangan Haris Azhar, Fredi mengatakan memberikan Rp 90 miliar kepada pejabat di Mabes Polri? Nah itu yang menjadi domain investigasi Tim Independen Polri. Nah otomatis yang katanya (ada aliran dana) ke BNN, domainnya dari BNN," kata Tito.
Namun, ketiadaan nama yang disebut dalam testimoni Fredi itu, membuat Tim Independen kesulitan untuk mengerucutkan penelusuran pada nama-nama oknum, yang seharusnya diungkapkan Fredi dalam video testimoninya tersebut.
"Ini (isi video yang) kita (miliki) dengan dia (Fredi) menyampaikan ke Haris Azhar tidak menyebutkan nama. Tapi kalau di sini dia menyebutkan nama, tapi tidak masalah uang, hanya mengatakan 'mengetahui' kegiatan dia, otomatis ini bagi kita Tim Independen akan mengerucut pada nama yang disebutkan itu," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'
Tanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Respons Tegas Kapolri, TPN Ganjar Siapkan Saksi Kapolda Laporkan Kecurangan Pemilu
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, siap memproses jika terdapat pelanggaran saat jenderal polisinya bersaksi kecurangan pemilu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 884 Orang Jaringan Freddy Pratama, Sita 10,2 Ton Sabu dan 116,346 Ribu Ekstasi
Ratusan Jaringan Fredy Pratama itu ditangkap selama tahun 2020-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak SYL Minta Polisi Tahan Firli Bahuri, Ini Alasannya
Menurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaMangkir dari Pemeriksaan Polisi, Hilangnya Jejak Firli Bahuri
Berawal dari pengakuan Kuasa Hukum Fahri Bachmid yang ternyata sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Firli.
Baca SelengkapnyaKisah Brigjen Polisi Dicopot Jabatan karena Tolak Perintah Kapolri, Kariernya Malah Melesat Hingga Jadi Wakapolri
Cerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca SelengkapnyaIni Bukti-Bukti yang Digunakan Polisi Jerat Kekasih Tamara jadi Tersangka Pembunuhan Dante
Ade hanya menerangkan, penyidik telah mengantongi bukti keterlibatan YA dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya