Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapal nelayan dibakar, Pemerintah PNG diminta tanggung jawab

Kapal nelayan dibakar, Pemerintah PNG diminta tanggung jawab kapal nelayan. ©2012 Merdeka.com/aris andrianto

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengecam aksi biadab yang dilakukan oleh tentara Papua Nugini (PNG) terhadap nelayan Merauke yang sedang mencari ikan di wilayah perbatasan antar kedua negara. Para tentara itu membakar kapal nelayan berjenis speedboat dan memaksa sepuluh awak kapal berenang di laut lepas untuk kembali ke wilayah daratan Indonesia.

Politikus yang biasa dipanggil Nuning ini menilai bahwa perbuatan yang dilakukan tentara PNG sudah sewenang-wenang. Dia pun meminta agar pemerintah RI meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah PNG.

"Tentu saja kita sepantasnya meminta pertanggungjawaban kepada pemerintah PNG. Setidaknya meminta keterangan resmi terkait hal itu," ujar Nuning kepada merdeka.com, Minggu (9/2).

Dia mengakui jika wilayah perairan antar negara memang selalu sensitif jika satu sama lain ada yang melanggar batas wilayah. Namun, kata dia, hal tersebut bisa dibicarakan dengan diplomasi sesuai dengan hukum yang berlaku. Dia juga berharap agar kejadian ini tidak kembali terulang dan antar kedua negara bisa saling menghormati.

"Meski ini nelayan kita ya bisa dikatakan melanggar wilayah perairan tapi penanganan kejam itu jangan terjadi. Masalah kedaulatan memang sensitif, tetapi harus terjaga hubungan saling menghormati antar negara," tegas Ketua DPP Hanura ini.

Diberitakan sebelumnya, Tentara Papua Nugini (PNG) membakar kapal nelayan Merauke yang sedang mencari ikan di wilayah perbatasan antara Indonesia dan PNG. Tak hanya itu, sepuluh awak kapal dipaksa berenang menuju daratan setelah kapalnya dibakar. Akibat tindakan keji ini, lima nelayan di antaranya dinyatakan hilang diduga tenggelam karena tak bisa berenang di laut lepas.

Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo menuturkan, peristiwa kejam tersebut terjadi tepatnya pada hari Kamis (6/2). Namun baru diketahui pada Jumat (7/2) setelah lima nelayan selamat berhasil berenang hingga ke pos keamanan perbatasan Indoensia yang dijaga oleh Marinir TNI.

"Kejadiannya hari Kamis, Jumat mereka ditemukan sampai di pos Marinir. Dari sepuluh, hilang lima dan diduga tenggelam saat dipaksa berenang," ujar Sulistyo saat dihubungi merdeka.com, Minggu (9/2).

Menurut dia, sampai saat ini kepolisian masih melakukan penyisiran terhadap lima nelayan yang hilang di laut lepas tersebut.

Berikut identitas nelayan selamat dan hilang akibat tindakan biadab tentara PNG:

Korban selamat:

1. Anto Basik Basik

2. Yakobus Mahuze

3. Silvester Basik Basik

4. Marselinus Gebze

5. Andres Mahuze

Korban hilang:

1. Alex Coa

2. Ferdinand Coa

3. Raobi Rahael

4. Jony Kaize

5. Zulfikar Saleh

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Baca Selengkapnya
Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

KKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.

Baca Selengkapnya
MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.

Baca Selengkapnya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya