Jemaah Ahmadiyah di Tebet diketahui warga cuma salat seminggu sekali
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan dan warga menyegel rumah yang menjadi masjid Jemaah Ahmadiyah di Jalan Bukit Duri Tanjakan Batu No 13 RT 02/08 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (8/7). Pemkot Jaksel mengeluarkan Surat Peringatan 1 berisi pernyataan bahwa rumah di Bukit Duri itu tak sesuai fungsi tentang rumah ibadah dan menyalahi tata ruang.
Menurut warga sekitar lokasi, Sutaramo (65), sebelum dijadikan tempat ibadah oleh Jemaah Ahmadiyah, bangunan itu merupakan tempat praktek seorang bidan. "Dulu itu tempat dijadikan bidan setahu saya. Tetapi kayaknya sudah dijual jadi tempat Ahmadiyah," kata Sutaramo kepada merdeka.com di lokasi, Kamis (16/7).
Menurut dia, ada sekitar sembilan hingga sepuluh orang Jemaah Ahmadiyah yang menghuni tempat tersebut. Mereka diketahui warga kerap melakukan ibadah Salat Jumat, namun tidak berbaur dengan warga lainnya.
"Kita warga tahunya ada orang sekitar 9-10 orang Salat Jumat di sana, aneh. Kita samperin dan kita pernah usir mas ternyata itu Ahmadiyah. Kita usir enggak pakai kekerasan, cuma usir-usir aja. Kita juga bilang kalau mau salat gabung sama kita (warga). Mereka tuh salat seminggu sekali doang pas hari Jumat aja. Mereka kita bilang, Salat Jumat tuh di masjid, kita ajak mas," kata Sutaramo.
Sutaramo beserta warga lainnya melihat ada yang janggal dengan ibadah yang dilakukan sekelompok orang tersebut. Selain tidak berbaur dengan warga saat beribadah, kelompok yang akhirnya diketahui Jemaah Ahmadiyah itu diketahui hanya menjalankan Salat Jumat seminggu sekali.
"Kita tahu mereka cuma Salat Jumat tuh karena ada yang lihat mas. Akhirnya dipantau sama ibu-ibu, kan ibu-ibu enggak Salat Jumat. Benar, ternyata ada yang Salat Jumat di sana, enggak banyak sih orangnya cuma 9 sampai 10 oranglah," kata dia.
Terkait penyegelan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menanyakan ke Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor tentang alasan penyegelan rumah ibadah Jemaah Ahmadiyah di Tebet Jakarta Selatan. "Wali kota ketemu saya, saya bilang segel alasannya apa?" kata Ahok di Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (15/7).
Dia juga mempertanyakan banyak rumah ibadah lain yang tak memiliki izin mendirikan bangunan kenapa tidak disegel. "Banyak rumah ibadah yang tidak ada IMB, kenapa nggak disegel juga," terang dia.
Dia mengungkapkan penyegelan itu menghalangi kelompok keagamaan untuk beribadah. Padahal berdasarkan UUD 1945 setiap warga negara yang diberi kebebasan untuk menganut kepercayaan dan ibadahnya masing-masing
"Indonesia dibangun dari konstitusi, bukan kelompok mayoritas atau minoritas," terang dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama mencatat jemaah haji kategori lansia tersebut berusia 96-109 tahun.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, jemaah haji yang mengidap demensia pada penyelenggaraan haji tahun 2023 mengalami peningkatan drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ulama dari tanah Jawa Barat ini dulunya merupakan salah satu wali yang mensyiarkan Agama Islam di pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaSebanyak 241.000 orang Indonesia akan menunaikan ibadah haji tahun 2024. Keberangkatan jemaah haji tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaShalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur.
Baca SelengkapnyaKeberadaan masjid ini jarang diketahui karena tersembunyi di antara gedung pencakar langit.
Baca SelengkapnyaMeski menjalankan ibadah Ramadan lebih awal dari pemerintah dan Muhammadiyah, para jemaah tetap menggelar salat tarawih dengan khusyuk.
Baca Selengkapnya