Jejak Kriminal Gangster Spesialis Nasabah Bank di Sumsel Bawa Kabur Ratusan Juta, 1 Wanita Muda jadi Anggota
Di awal tahun ini saja, mereka sudah tiga kali beraksi.
Di awal tahun ini saja, mereka sudah tiga kali beraksi.
Tujuh perampok asal Bengkulu yang kerap beraksi di Sumatera Selatan ditangkap. Mereka merupakan spesialis pelaku kejahatan jalanan dengan korban nasabah bank.
Ketujuh pelaku adalah HN (28), RD (27), HD (28), RB (37), NV (19), RX (26), dan seorang wanita inisial RS (21). Semuanya asal Rejang Lebong, Bengkulu.
Mereka setidaknya telah tiga kali merampok di Sumsel sejak awal bulan ini. Pertama terjadi di depan sebuah rumah makan di Kelurahan Kupang, Tebing Tinggi, Empat Lawang, Rabu (3/1) pukul 10.00 WIB.
Korban seorang aparatur sipil negara dirampok dengan kerugian Rp131 juta. Korban juga mengalami luka tusuk di dada, tangan, dan punggung.
Keesokan harinya, para pelaku menjadikan korban wiraswasta yang baru keluar dari Bank Sumsel Babel Pasar III Muara Enim, Kamis (4/1) pukul 10.45 WIB. Di depan bank, para pelaku merampok korban dan membawa kabur uang sebanyak Rp83 juta.
Para pelaku juga beraksi di depan warung Makan Sri Hartini Jalan Lingga Raya Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Kamis (18/1) siang.
Seorang pedagang bernama Denny Kurniawan mengalami luka dua tusukan di punggung dan tangan serta kehilangan uang tunai Rp130 juta yang baru diambilnya di bank.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo menjelaskan, ketujuh tersangka diamankan di sebuah penginapan di Magelang, Jawa Tengah. Mereka bermaksud berangkat ke Kalimantan untuk melarikan diri sekaligus melakukan aksi serupa.
Penangkapan berdasarkan video yang sempat viral beberapa waktu lalu. Kejadiannya di depan Bank Sumsel Babel Muara Enim.
Polisi memastikan peristiwa dalam video bukan perkelahian biasa melainkan perampokan. Penyidik kemudian melakukan pengembangan dan terungkaplah identitas para tersangka.
Kata Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, Rabu (31/1).
Saat beraksi, komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Setelah berhasil, para tersangka berbagi jatah dan sebagian lainnya disimpan sebagai biaya operasional.
"Dari tiga TKP, kawanan ini mengumpulkan Rp344 juta," kata Anwar.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) ke-2 dan ke-4 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. Barang bukti disita seperti 4 unit sepeda motor, 6 buah helm, sebilah senjata tajam, pecahan busi dan kunci leter Y yang digunakan untuk memecah kaca mobil.
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaTersangka KDRT berinisial AF (42) itu akhirnya ditahan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKKB ingin membebaskan Bui Wonda alias Bossman Wenda yang sebelumnya berhasil diamankan oleh Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz
Baca SelengkapnyaSeorang wanita di Brazil baru-baru ini ditangkap karena diduga membawa orang mati ke bank. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaAwal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaSuratul Padli mengatakan bahwa dirinya bersama istri mengetahui adanya pencatutan nama mereka untuk kredit tersebut.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaIjazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Baca Selengkapnya