Jalani rekonstruksi, begini kepala SD di Jembrana lecehkan siswi di kelas
Merdeka.com - Rekonstruksi kasus pelecehan seksual yang dilakukan kepala SD di Jembrana berinisial IBP, terhadap ketiga siswi digelar di area sekolah, Rabu (11/10).
Pria paruh baya asal kecamatan Mendoyo tersebut terlihat tegar menjani rekonstruksi, yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai dan disaksikan sejumlah guru serta wali murid.
Pelaku dikawal ketat aparat kepolisian. Sementara korban diperankan anggota polisi. Saat rekontruksi, pelaku mengenakan baju kaos motif garis-garis dan celana pendek serta mengenakan sendal kulit. Dia memerankan tujuh adegan. Enam adegan di antaranya di ruang kelas VI, ruang kepsek dan ruang guru. Sementara satu adegan di kamar mandi.
Dari tujuh adegan rekonstruksi tersebut, enam adegan diakui pelaku. Sedangkan satu adegan tidak diakui pelaku, yakni adegan di kamar mandi sekolah.
"Intinya semua adegan dalam rekontruksi tersebut sesuai dengan BAP para korban," kata AKP Yusak A Sooai.
Dari tujuh adegan tersebut, tergambar jelas cara pelaku melecehkan ketiga siswinya.
Seperti saat di ruang kelas VI, ruang guru dan ruang kepala sekolah. Terungkap ketiga korbannya secara bergantian sedang melaksanakan piket kebersihan sendiri.
Tak lama berselang datang pelaku, kemudian memeluk korban dari belakang dan mencium pipi serta bibir ke tiga korbannya di waktu tidak bersamaan.
Tidak puas sampai di situ, pelaku kemudian meremas payudara ketiga korban. Sementara korban tidak berani berbuat banyak karena pelaku saat itu adalah kepala sekolah.
Hanya saja saat adegan rekontruksi di kamar mandi atau wc sekolah, pelaku tidak mengakuinya karena menurut pelaku tidak ada perbuatan pelecehan di kamar mandi.
Sementara korban menerangkan pelaku melakukan perbuatan tersebut di kamar mandi sekolah. "Pelaku secara lancar memperagakan perbuatannya. Pelaku juga koperatif dan adegannya sesuai dengan BAP. Hanya untuk adegan di kamar mandi, pelaku menyangkal," terang Yusak.
Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolres Jembrana untuk proses lebih lanjut. Yusak juga mengharapkan kasus seperti ini tidak terulang kembali, dan menjadi pelajaran semua pihak agar lebih intensif memberikan perlindungan terhadap anak.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok, Argiyan Kini Berpeci & Tertunduk Jalani 25 Adegan Rekonstruksi
Rekonstruksi ini digelar dengan pengawalan ketat. Sebanyak 45 personel gabungan berjaga.
Baca SelengkapnyaProses Rekonstruksi Kasus Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Tersangka Jalani 49 Adegan
Proses rekontstruksi hanya dijalankan di satu tempat karena situasi yang tidak mendukung
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya42 Adegan Rekonstruksi Diperagakan Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa, Termasuk Benturkan Kepala Istri ke Tembok
Sekiranya ada 10 adegan untuk kasus KDRT dilakukan Panca terhadap istrinya.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaSantri Pesantren Tahfizul Quran Makassar Dianiaya Hingga Tewas, Senior Jalani 19 Adegan Rekonstruksi
Tidak ada fakta baru yang terungkap dalam proses rekonstruksi yang digelar secara tertutup.
Baca SelengkapnyaLayaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca Selengkapnya