Hujan Intensitas Tinggi Picu Banjir di Jember, 3.101 Warga Terdampak
Merdeka.com - Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Kali ini, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan banjir di Jember berdampak pada 953 rumah warga. Sementara itu, satu rumah mengalami kerusakan.
"Bencana ini berdampak pada 3.101 warga, sedangkan 1 warga dilaporkan luka ringan. Tidak ada laporan warga yang mengungsi," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (15/3).
Selain korban luka, banjir juga berdampak pada 3 unit tempat ibadah dan 2 unit fasilitas pendidikan, antara lain sekolah dan pondok pesantren. Banjir juga berakibat pada jebolnya tembok saluran air sepanjang 20 meter dan terendamnya 150 hektar lahan pertanian.
Abdul menyebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat genangan masih terjadi di dua desa hingga pukul 12.00 WIB. Desa tersebut ialah Rowotengah dan Sumberagung di Kecamatan Sumberbaru.
Genangan terpantau berada di jalan-jalan desa dengan tinggi muka air antara 25 sampai 50 cm. Sementara itu, wilayah dengan genangan yang sudah surut berada di Kecamatan Sukowono, Desa Yesorati di Kecamatan Sumberbaru, serta Kecamatan Semboro.
BPBD memberikan bantuan makanan kepada masyarakat terdampak banjir, melalui dapur umum maupun distribusi bantuan logistik untuk dapur umum mandiri di pondok pesantren dan wilayah Sumberagung.
Laporan BPBD, banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur beberapa kecamatan sehingga debit air sungai meluap ke pemukiman warga. Hujan intensitas tinggi yang disertai angin kencang ini berlangsung pada Senin (14/3), pukul 15.30 WIB.
Sementara itu, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, berangsur surut meskipun turun hujan dengan intensitas ringan.
Banjir yang terjadi sejak Senin sore (14/3), sekitar pukul 15.00 WIB, menggenangi empat desa di Kecamatan Pakis. Empat desa tersebut yaitu Desa Mangliawan, Saptorenggo, Ampledento dan Asrikaton.
Petugas gabungan masih bersiaga di wilayah terdampak untuk mengantisipasi dampak banjir. Selain itu, upaya pembersihan material sampah dilakukan pada titik-titik genangan yang telah surut.
Peristiwa ini berdampak pada 139 KK pada empat desa tersebut. Tidak ada laporan korban luka-luka maupun meninggal akibat bencana ini. Laporan kerugian material antara lain berupa 139 rumah dan 10 tempat usaha terdampak.
Prakiraan cuaca di wilayah terdampak, khususnya Kabupaten Malang, masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan pada esok hari, Rabu (16/3). Sedangkan di Kabupaten Jember, prakiraan cuaca di wilayah Sukowono dan Sumber Baru berpeluang hujan petir.
Pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap bersiaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan atau pun bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti tanah longsor dan angin kencang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca SelengkapnyaBBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaAncaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca Selengkapnya