Heboh Pengurus BEM Lecehkan Mahasiswi Baru, Ini Penjelasan UNY
Terduga korban mengaku berulangkali mendapatkan ancaman dan kekerasan fisik.
Terduga korban mengaku berulangkali mendapatkan ancaman dan kekerasan fisik.
Seorang mahasiswa yang merupakan anggota BEM di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ramai dibicarakan di media sosial karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi yang merupakan adik tingkatnya.
Dugaan pelecehan seksual itu berawal dari unggahan akun X @laavanyaisvara. Akun itu mengunggah dua tangkapan layar percakapan WhatsApp. Unggahan ini kemudian diunggah ulang akun X @UNYmfs.
Akun @laavanyaisvara memperlihatkan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga berasal dari dua orang. Dalam percakapan itu, ada mahasiswi yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari kakak tingkatnya.
Terduga korban mengaku berulangkali mendapatkan ancaman dan kekerasan fisik. Dalam unggahan itu, terduga korban tidak menyebut identitas terduga pelaku secara gamblang. Namun, dia mencantumkan nomor induk mahasiswa (NIM).
Dari hasil penelusuran, NIM ini merujuk pada identitas seorang mahasiswa FMIPA UNY. Sosok ini berinisial MF yang merupakan anggota BEM FMIPA UNY.
Menanggapi kasus ini, Dekan FMIPA UNY Dadan Rosana pun angkat bicara. Dadan membeberkan pihaknya telah mengklarifikasi kepada pihak BEM FMIPA dan terduga pelaku.
merdeka.com
Dadan menyebut pihaknya dalam kasus dugaan pelecehan seksual ini berkomitmen untuk membantu korban. Hanya saja hingga saat ini, lanjut Dadan, pihak Dekanat FMIPA belum berhasil bertemu dengan terduga korban.
"Permasalahannya korban sangat sulit dilacak. Akunnya tidak jelas kemudian diupload oleh nama samaran yang tidak jelas juga. Sehingga apakah benar atau tidak kasus ini masih kami telusuri," ungkap Dadan.
"Kami tidak menutup mata. Sesuatu yang tidak benar ada kemungkinan benar sehingga kami harus menelusurinya dengan baik. Kalau benar-benar ada korban kami siap untuk membantunya," sambung Dadan.
Dadan memastikan pihak UNY akan memberikan bantuan baik psikologis maupun medis kepada terduga korban. Dadan juga menjamin kerahasiaan identitas terduga korban apabila mau melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual itu.
merdeka.com
Dadan membeberkan ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan dalam unggahan yang viral itu. Dalam unggahannya, terduga korban yang mengaku sebagai mahasiswa baru ini mengatakan bertemu dengan terduga pelaku pada Februari 2023.
"Kami melakukan konsolidasi bahwa PKMB atau penerimaan mahasiswa baru itu baru pada Agustus 2023. Mereka (mahasiswa baru dengan kakak tingkat) seharusnya baru bertemu pada bulan Agustus. Sehingga ini ada indikasi mencurigakan," terang Dadan.
"Hanya sekali lagi tidak ingin menjustifikasi itu salah sebelum kami benar-benar menemukan kebenarannya yang sebenar-benarnya setelah digital forensik (pada perangkat digital terduga pelaku," imbuh Dadan.
Klarifikasi Terduga Pelaku
Sementara itu, terduga pelaku berinisial MF mengklarifikasi tudingan melakukan pelecehan seksual pada terduga korban seperti yang viral di media sosial.
"Saya izin klarifikasi, saya tidak pernah melakukan kekerasan seksual apapun dan kepada siapapun. Tuduhan itu, membuat saya sangat dirugikan. Saya siap menempuh jalur hukum," ucap MF.
MF menyebut dirinya siap untuk membuktikan tidak melakukan pelecehan seksual tersebut. MF juga mengaku siap apabila perangkat digitalnya yaitu handphone diperiksa.
"Silakan cek hp saya atau mau apapun silakan. Silakan ini (hp) dicek," terang MF.
Kasus dugaan pelecehan seksual sendiri terjadi pada 2016 lalu dengan terduga korban merupakan seorang mahasiswi Fisipol UGM.
Baca SelengkapnyaTujuan akhir yang ingin kita capai melalui UU TPKS ini adalah memberikan kepentingan terbaik untuk korban.
Baca SelengkapnyaKejahatan seksual itu sudah dilakukan MHS selama empat tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2021.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih ini melakukan pelecehan seksual dengan korban teman-temannya sendiri. Motifnya memenuhi hasrat seksual.
Baca SelengkapnyaKasus pelecehan yang sudah mangkrak sejak 2021 yang dilaporkan oleh seorang ibu di Medan akhirnya dihentikan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaDelapan siswa SD dan SMP di Kota Denpasar diduga menjadi korban pelecehan seksual seorang pria yang merupakan pembina pramuka mereka.
Baca Selengkapnyaperistiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Desa Batukarang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Baca SelengkapnyaPelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.
Baca Selengkapnya