Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Catat Waktu dan Lokasinya
Beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jakarta akan mengalami hari tanpa bayangan
Beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jakarta akan mengalami hari tanpa bayangan
Fenomena hari tanpa bayang akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan data BMKG, wilayah Indonesia yang sekarang mengalami hari tanpa bayang berada di Nusa Tenggara Timur, pada hari Kamis (22/2).
Hari tanpa bayang adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama.
Posisi Indonesia yang berada di ekuator, maka kulminasi utama Indonesia terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.
Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut. Khusus untuk kota Jakarta, fenomena itu terjadi pada 4 Maret 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.
Secara umum, kulminasi utama tahun 2024 di Indonesia terjadi terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh dan 7 September 2024 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan menyatakan hari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik karena sekarang Indonesia musim basah yang membuat awan-awan masih menyelimuti langit.
"Walaupun matahari berada tegak lurus, kalau ada awan suhu tidak terlalu panas," ujarnya saat dihubungi Kamis (22/2). Dilansir Antara.
Eddy menjelaskan bahwa di Pulau Jawa, kawasan yang berpotensi terkena dampak kenaikan suhu udara saat fenomena hari tanpa bayang adalah Pantai Utara Jawa, terkhusus Jakarta, Semarang, Pekalongan, hingga Pemalang. Suhu udara bagian utara sekitar 29, 30, dan 31 derajat Celcius. Sementara di Bandung sekitar 27, 28, dan maksimal 29 derajat Celcius.
"Panas tidak? Sebenarnya panas, tetapi awan-awan masih banyak. Jadi, awan-awan melindungi. Jangan bayangkan Indonesia seperti di Timur Tengah yang tidak ada awan-awan," pungkas Eddy.
Eddy mengungkapkan bahwa gerak semu matahari saat menuju garis ekuator juga tidak akan menyebabkan gelombang panas atau heat wave.
Gelombang panas biasanya terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus saat Indonesia mengalami musim kemarau. Saat itu laut dan daratan akan menyerap panas matahari secara maksimal karena langit tidak terlindungi awan-awan.
- Denpasar, 27 Februari 2024 pukul 12.31 WITA
- Mataram, 27 Februari 2024 pukul 12.28 WITA
- Kupang, 23 Februari 2024 pukul 11.59 WITA
- Banda Aceh, 3 April 2024 pukul 12.41 WIB
- Medan, 29 Maret 2024 pukul 12.29 WIB
- Padang, 18 Maret 2024 pukul 12.26 WIB
- Pekanbaru, 21 Maret 2024 pukul 12.21 WIB
- Bengkulu, 10 Maret 2024 pukul 12.21 WIB
- Jambi, 16 Maret 2024 pukul 12.14 WIB
- Tanjung Pinang, 22 Maret 2024 pukul 12.09 WIB
- Palembang, 12 Maret 2024 pukul 12.10 WIB
- Bandar Lampung, 6 Maret pukul 12.10 WIB
- Pangkal Pinang, 15 Maret 2024 pukul 12.04 WIB
- Serang, 4 Maret 2024 pukul 12.07 WIB
- Jakarta Pusat, 4 Maret 2024 pukul 12.04 WIB
- Bandung, 3 Maret 2024 pukul 12.01 WIB
- Semarang, 2 Maret 2024 pukul 11.50 WIB
- Yogyakarta, 29 Februari 2024 pukul 11.50 WIB
- Surabaya, 1 Maret 2024 pukul 11.41 WIB
- Pontianak, 20 Maret 2024 pukul 11.50 WIB
- Palangka Raya, 14 Maret 2024 pukul 11.33 WIB
- Banjarmasin, 12 Maret 2024 pukul 12.31 WITA
- Samarinda, 19 Maret 2024 pukul 12.19 WITA
- Tanjung Selor, 27 Maret 2024 pukul 12.31 WITA
- Mamuju, 13 Maret 2024 pukul 12.13 WITA
- Makassar, 7 Maret 2024 pukul 12.13 WITA
- Palu, 18 Maret 2024 pukul 12.08 WITA
- Kendari, 10 Maret 2024 pukul 12.00 WITA
- Gorontalo, 21 Maret 2024 pukul 11.46 WITA
- Manado, 24 Maret 2024 pukul 11.46 WITA
- Sofifi, 22 Maret 2024 pukul 12.36 WIT
- Ambon, 11 Maret 2024 pukul 12.37 WIT
- Manokwari, 18 Maret 2024 pukul 12.11 WIT
- Jayapura, 14 Maret 2024 pukul 11.46 WIT.
Pemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca Selengkapnya7 Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Disaksikan Langsung. Yuk Simak!
Baca SelengkapnyaFenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu termasuk hal biasa.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaWarga merasa muak karena jalan berlubang tersebut tak kunjung diperbaiki.
Baca SelengkapnyaFenomena ini sebuah keberuntungan bagi masyarakat Indonesia yang bisa melihatnya.
Baca SelengkapnyaFenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 50 pantun Jawa lucu buat teman yang bisa bikin tertawa sekaligus baper.
Baca SelengkapnyaBerikut pantun teka teki dan jawabannya lucu yang bisa dilontarkan saat kumpul bareng.
Baca Selengkapnya