Dua Pelajar SMK Korban Meninggal Kebakaran Gedung Cyber Sedang PKL
Merdeka.com - Dua korban tewas kebakaran di Gedung Cyber diketahui adalah siswa SMK Taruna Bhakti, Depok. Kedua korban, Seto Fachrudin (17) dan Muhammad Redzuan Khadafi (18), tengah menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di PT Abinawa.
Wakil Kepala Sekolah SMK Taruna Bhakti Bidang Hubungan Industri, Tanzela mengatakan, Seto dan Zuan menjalani masa PKL selama enam bulan. Namun keduanya tidak masuk di waktu bersamaan.
Untuk Seto sendiri sudah memasuki hampir enam bulan dan akan segera selesai. Sedangkan Zuan menyusul setelah Seto.
“Seto lebih awal (masuk PKL). Kalau Zuan baru menyusul,” kata Tanzela, Jumat (3/12).
Dia mengungkapkan, pihak sekolah mengetahui dan memberikan izin kepada kedua siswa untuk menjalani PKL selama sekitar enam bulan. Namun naas di tengah perjalanan terjadi musibah yang menyebabkan kedua siswa tewas dalam kebakaran di Gedung Cyber.
“PKL itu sebagai program wajib jadi kita melaksanakan setiap tahun jadi ini bisa menjadi pembelajaran juga bagi siswa karena mereka bisa siap kerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan turun tangan menginvestigasi kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan mengatakan, proses penyelidikan sedang berjalan. Penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi pada Kamis kemarin.
"Iya (kami lakukan lidik). Beberapa saksi sudah diperiksa," kata dia dalam keterangannya, Jumat (3/12).
Ridwan menerangkan, kepolisian dalam hal ini ingin memastikan penyebab kebakaran. Ridwan menyebut, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri juga ikut ambil bagian dalam mengusut kasus ini selain dari Satuan Reskrim.
"Ya betul (ada juga tim labfor)," terang dia.
Kebakaran dilaporkan ke petugas pemadam pada pukul 12.35 WIB Kamis (2/12). Petugas Gulkarmat DKI menemukan tiga orang dalam keadaan tak sadarkan diri di lantai 2 ruang server. Dua orang meninggal karena terlalu banyak menghirup asap.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permintaan tersebut dilakukan lantaran SYL terkadang kesulitan bernapas di dalam Rutan KPK yang minim ventilasi udara.
Baca SelengkapnyaKSK dilakukan pada hari Sabtu tanggal 9 Maret 2024 dan TPS pada Minggu tanggal 10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca Selengkapnya