Dampak Gempa Kupang, Rumah Warga Roboh Rata dengan Tanah
Sejumlah fasilitas perkantoran dan rumah warga dilaporkan rusak. Rumah warga bernama Nehemia Ndun di Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang bahkan roboh hingga rata dengan tanah.
Kepala Desa Honuk Mateos Nainel membenarkan hal itu. "Ya benar. Kondisinya rata dengan tanah," jelasnya saat dikonfirmasi wartawan.
Menurut Mateos Nainel, hanya rumah milik Nehemia saja yang terdampak gempa di desa yang ia pimpin. Sementara bangunan gereja, sekolah, posyandu, kantor desa dan fasilitas umumnya lainnya dipastikan aman.
"Hanya satu rumah saja yang terdampak, fasilitas umum lainnya masih aman," katanya.
Mateos Nainel memperkirakan kerugian yang dialami Nehemia Ndun mencapai Rp25.000.000. Sebab, barang dalam rumah, seperti lemari, parabot rumah, kursi dan tempat tidur rusak total.
Setelah kejadian itu, dia langsung memimpin warganya untuk membangun rumah darurat agar Nehemia dan keluarganya bisa berlindung.
"Kami sudah melakukan pendataan. Untuk rumah yang rusak, saya dengan warga sudah bangun rumah darurat," ungkap Mateos Nainel.
Nehemia mengaku saat kejadian dia sedang tidur lelap. Dia kaget ketika rumahnya roboh sehingga langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Malam itu Nehemia Ndun tidur sendirian. Istri dan sejumlah anaknya tidur di dapur. Bila saat itu mereka semua tidur dalam rumah, maka diperkirakan ada yang mengalami luka-luka.
"Beruntung saya tidur sendiri, kalau semua tidur dalam rumah pasti ada yang luka karena kejadiannya secara tiba-tiba. Tapi bersyukur kami semua aman, surat-surat penting juga aman," tutupnya.
berita untuk kamu.
Mapolsek Sulamu Rusak Parah
Sementara Maolsek Sulamu di Kabupaten Kupang mengalami rusak parah akibat gempa.
"Mako Polsek Sulamu mengalami beberapa pergeseran keretakan yang semakin besar dan berpotensi runtuh kalau diguncang gempa dengan kekuatan yang sama lagi," ujar Kapolsek Sulamu Ipda Berthoanus L Apelaby, Kamis (2/11).
Keretakan terjadi pada tembok. Beberapa ruangan di Mapolsek Sulamu juga rusak. Lantai keramik pun pecah-pecah dan terbelah. Plafon pada seluruh ruangan rusak dan berjatuhan.
Berthoanus langsung melaporkan kejadian ini ke Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata. Setelah melapor, dia mendapat perintah untuk mengecek kondisi masyarakat dan mendata kerusakan yang terjadi akibat gempa.
Personel Polsek Sulamu sudah diimbau agar tidak terlalu banyak beraktivitas di ruangan kantor untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
Saat ini anggota Polsek Sulamu belum berani bekerja dalam ruangan karena adanya kerusakan yang sangat serius. Namun mereka sudah mulai membersihkan ruangan untuk menyingkirkan material bangunan akibat gempa tersebut.
"Saya juga langsung patroli dan mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. Tidak terprovokasi informasi hoaks," tutupnya.
Sebelumnya, gempa dengan magnitude 6,6 menguncang Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11) pukul 5.04 Wita. Gempa ini dilaporkan telah menyebabkan kerusakan di Kantor Bupati Kupang dan Kantor Gubernur NTT.
- Ananias Petrus
Saat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca SelengkapnyaKini rumah tersebut didiami oleh ibunya. Pembangunan di desa kampung halaman sang bupati itu juga cukup baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPara korban cepat dilarikan ke puskesmas setempat dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaWilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang
Baca SelengkapnyaPelayanan kepada caleg yang mengalami ganguan kejiwaan pasca gagal dalam pemilu sama dengan pasien lainnya.
Baca Selengkapnya