BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah.
Warga diminta waspada akan kondisi ini.
Warga diminta waspada akan kondisi ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat. Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. "Kami informasi prakiraan cuaca berbasis dampak untuk wilayah Banten yang berlaku Senin, 10 Juli 2023 pukul 07.00 WIB sampai dengan Selasa, 11 Juli 2023 pukul 07.00 WIB," tulis keterangan oleh BMKG Banten Wilayah II, Senin (9/7), melansir ANTARA.
Disampaikan BMKG, kedua daerah itu beberapa hari terakhir tengah masuk masa curah hujan tinggi. Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat. Hujan di daerah Pandeglang dan Lebak turun dalam keadaan lebat, yang diiringi petir dan angin kencang. Ini memicu bencana alam yang diakibatkan oleh cuaca buruk.
Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir. BMKG juga sempat memprakirakan bahwa cuaca hujan deras ini akan terjadi pada malam hari, sehingga diperlukan kewaspadaan maksimal. Potensi kebencanaan akan semakin besar, terlebih jika daerah tersebut berada dekat dengan aliran sungai, pegunungan, perbukitan, dan pesisir pantai.
Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
Hal ini untuk melihat risiko apa saja terkait kondisi kebencanaan serta dampaknya yang mungkin terjadi di dua kabupaten di Provinsi Banten itu. Warga turut diimbau agar tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan peringatan dini akan kondisi hujan ringan dan lebat yang berpotensi terjadi di wilayah Lebak dan Pandeglang. Hujan akan disertai angin kencang, petir dan intensitas air yang tinggi, terutama di wilayah Lebak utara dan Pandeglang utara. Bahkan menurut pemetaan BPBD, sebanyak 28 kemacatan di Lebak merupakan zona merah bencana.
Untuk mempermudah penanganan bencana, BPBD Kabupaten Lebak kemudian membuka pos siaga 24 jam. Pihak BPBD Lebak juga menyiapkan alat-alat untuk kegiatan evakuasi mulai kendaraan operasional, tambang, tenda, perahu karet, penyedot air sampai gergaji mesin. Warga lantas diminta BPBD mengungsi jika mendapati kondisi hujan lebat, angin kencang dan disertai petir dalam jangka yang lama.
Petugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca SelengkapnyaLongsor diduga akibat curah hujan yang tinggi pada Minggu kemarin.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa diakukan untuk mencegah terbangun dalam kondisi tenggorokan kering dan dahaga.
Baca SelengkapnyaKejagung kini lebih memilih Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman terjun langsung melakukan pemadaman kebakaran hutan di kebun sawit Desa Ramin, Kecamatan Kumpeh Ul, Kabupaten Muaro Jambi
Baca SelengkapnyaKeberadaan Telaga Buret membuat sejumlah desa di Tulungagung tak pernah alami kekeringan.
Baca Selengkapnya