Cerita penyelamatan orangutan saat kebakaran hutan melanda Kalteng
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan Tengah, medio Agustus-Oktober 2015 lalu menambah deretan masa kelam satwa Orangutan Kalimantan. Beberapa individu Orangutan ditemukan menjadi bangkai dan sebagian besar mengalami luka tembak senapan angin dan luka bakar.
"Saat itu kita menjadi paling disibukkan dengan upaya penyelamatan Orangutan," kata Juru Bicara Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Monterado Fridman, kepada merdeka.com, Rabu (13/1).
Hutan yang terbakar di antaranya di Pulang Pisau, kawasan di Kalimantan Tengah, menjadi salah satu habitat Orangutan. Di lokasi itu, terdapat sekitar 18 individu Orangutan, mulai dari usia bayi maupun dewasa. Informasi masyarakat tentang aktivitas Orangutan yang mencari tempat aman untuk berlindung, pun sampai di BOS Mawas di Kapuas, tempat program rehabilitasi Orangutan, rekanan dari BOS Nyaru Menteng.
"Bulan November 2015, kita coba telusuri di Sungai Mangkutup. Baru berada di bagian awal aliran sungai, kita sudah melihat sekitar 50 individu Orangutan," ujar Monterado.
Penyelematan Orangutan dari kebakaran hutan ©2016 merdeka.com/istimewaSaat itu, juga tampak hutan yang terbakar di bagian kiri dan kanan aliran Sungai Mangkutup sekitar 20-30 meter dari bibir sungai. Tidak ada lagi pepohonan besar, pun tidak ada buah-buahan yang memang menjadi sumber makanan Orangutan.
"Saat itu, kita putuskan untuk segera menurunkan tim rescue, melakukan penyelamatan," tambahnya.
Operasi tim rescue tahap pertama dimulai 26 November-6 Desember 2015. Dalam penelusuran di kawasan Sungai Mangkutup itu, tim menemukan bangkai Orangutan betina, di mana setelah diteliti, diduga mati tidak wajar. Masih di kawasan itu, juga ditemukan bangkai Orangutan jantan, yang sudah menjadi tengkorak.
"Dari operasi pertama itu, kita selamatkan 39 individu Orangutan," sebut Fridman.
Operasi tim rescue tidak cukup sampai di situ. Giat penyelamatan kedua, kembali digelar 4 Januari 201 lalu yang masih berlangsung sampai dengan saat ini. Di kawasan yang sama pada operasi pertama, 21 individu diselamatkan, di mana seorang individu Orangutan remaja, berada dalam kondisi sekarat.
"Orangutan remaja itu yang kita rawat intensif karena sekarat, kita bawa ke klinik di BOS Nyaru Menteng. Yang terlihat matan, ada 8 peluru senapan angin di bagian dada, 5 di bagian mata kanan sekitar alis," ungkapnya.
Penyelematan Orangutan dari kebakaran hutan ©2016 merdeka.com/istimewa"Hutan yang terbakar, kita duga kuat juga sengaja dibakar menjadi akses jalan untuk memudahkan masuk ke dalam hutan, mengambil kayu-kayu dari dalam hutan. Padahal pepohonannya cuma berdiameter sekitar 20 cm," terangnya lagi.
Dalam penelusuran, tim rescue menemukan 3 bayi Orangutan dalam pelukan sejumlah ibu di sebuah kem, areal hutan Sungai Mangkutup. Saat ditanya tim BOS, bayi-bayi Orangutan itu, didapat dari suami mereka yang tengah berada di dalam hutan, yang kini telah hangus. Ketiga bayi orangutan itu pun disita dari tangan masyarakat setempat dengan dasar aturan perlindungan satwa.
"Logikanya seperti ini, Orangutan yang berusia di bawah 7 tahun, dia akan selalu menempel dengan induknya kemanapun pergi. Nah, sebelumnya, kita temukan bangkai Orangutan betina. Lokasinya sama persis disampaikan oleh ibu-ibu yang membawa bayi Orangutan itu, tentang lokasi penemuannya," jelasnya.
"Dari luka yang tidak wajar pada bangkai Orangutan betina itu, kita pastikan akibat hantaman benda tumpul dan bayinya dipisahkan dari induknya. Sementara hutan yang sedang terbakar dan hangus, tidak menutup kemungkinan, ada individu Orangutan yang terbakar hidup-hidup," demikian Fridman.
Penyelematan Orangutan dari kebakaran hutan ©2016 merdeka.com/istimewa (mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaTersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sepanjang 2023, 79 Orang Tewas & 84 Luka-Luka Akibat Ulah Keji KKB
Untuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaCerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'
Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.
Baca SelengkapnyaBukan Orangtua, Perwira Muda Ini Kaget Didatangi Teman Tongkrongan Saat Wisuda Jurusan Akmil
Berikut momen perwira muda kaget didatangi oleh teman tongkrongan saat wisuda jurusan Akmil.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Kopda Hendrianto Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB, Baru 9 Bulan Tugas di Papua
Mendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca SelengkapnyaDulu Hutan Belantara yang Tak Dilirik Orang, Ini Kisah di Balik Berdirinya Kabupaten Pacitan
Orang-orang pertama yang berjasa mengubah hutan jadi permukiman penduduk merupakan para pendakwah Islam
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca Selengkapnya