Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bulan Haji Agus Salim di merdeka.com, memimpin itu menderita

Bulan Haji Agus Salim di merdeka.com, memimpin itu menderita h agus salim. wikipedia

Merdeka.com - Dunia mengakuinya sebagai negarawan besar Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta menjulukinya sebagai The Grand Old Man, Orang Besar yang Sudah Tua.

"Haji Agus Salim adalah seorang ulama dan intelek. Saya pernah meneguk air yang diberikan oleh Haji Agus Salim sambil duduk ngelesot di bawah kakinya. Saya merasa berbahagia bahwa saya ini dulu dapat minum air pemberian Tjokroaminoto, dan minum air pemberian Agus Salim," demikian Bung Karno.

Solichin Salam, wartawan penulis biografi Agus Salim mengutip kesaksian dari Bung Hatta tentang Agus Salim. "Kepandaiannya luar biasa. Dalam seratus tahun hanya lahir satu manusia semacam itu," demikian Bung Hatta.

"Kalau kita hendak menggunakan kualifikasi intelektual brilian pada salah satu putra Indonesia, maka saya rasa yang paling pertama tepat ialah pada Haji Agus Salim," demikian kata negarawan M Natsir.

Haji Agus Salim adalah wartawan, sastrawan, ulama, ahli bahasa, diplomat, dan politikus dengan jejak-jejak keteladanan yang tak akan lekang oleh zaman. Haji Agus Salim meninggalkan warisan-warisan pemikiran yang akan terus dikenang generasi demi generasi bangsa ini.

Haji Agus Salim lahir di Kota Gadang, Bukittinggi pada 1884. Dia putra seorang jaksa kepala di Tanjung Pinang, Riau. Pendidikan Agus Salim dimulai dari Europeesche Lagere School (ELS) atau sekolah khusus anak-anak Eropa. Dia lantas melanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Agus Salim adalah lulusan terbaik dari tiga HBS di Hindia Belanda saat itu.

Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri. Di usia yang sangat muda ini, Agus Salim sudah berhasil menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing yakni Arab, Belanda, Inggris, Turki, Prancis, Jepang, dan Jerman.

Kecerdasan dan kepiawaian Agus Salim dalam diplomasi ternyata menarik minat negara dan penjajah saat itu yakni Belanda. Belanda menawarkan kepadanya untuk menjadi penerjemah pada Konsulat Belanda di Jeddah pada tahun 1906 sampai 1911.

Pada saat di Mekkah itulah Salim mendalami ilmu agama dengan pamannya Syeikh Khatib al-Minangkabawi yang saat itu menjadi Imam di Masjidil Haram. Pada 1915, Salim meniti karier dengan malang melintang di dunia jurnalistik. Kepribadian Agus Salim yang tegas membuat setiap tulisannya di Neratja maupun Bataviasch Nieuwsblad selalu tajam dan mengandung kritikan pedas dalam membakar semangat kemerdekaan rakyat Indonesia.

Dunia jurnalistik ternyata bukan pelabuhan akhir karier Agus Salim di mana dia juga memutuskan untuk terjun ke dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam. Pada 1946 sampai 1950 dia menjadi bintang dalam percaturan politik Indonesia.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Agus Salim diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung. Selain itu Salim juga dipercaya sebagai Menteri Muda Luar Negeri dalam Kabinet Syahrir I dan II serta menjadi Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Hatta.

Menurut catatan harian Prof Schermerhorn, pemimpin delegasi Belanda dalam perundingan Linggajati, Agus Salim adalah orang yang sangat pandai. Seorang jenius yang mampu bicara dan menulis dengan sempurna sedikitnya dalam sembilan bahasa. Hanya satu kelemahan dari Haji Agus Salim, yaitu hidup melarat.

Kehidupan Haji Agus Salim tidak hanya sederhana, bahkan mendekati miskin. Keluarga Haji Agus Salim pernah tinggal di Gang Lontar Satu di Jakarta. Kalau menuju ke Gang Lontar Satu, harus masuk dulu ke Gang Kernolong, kemudian masuk lagi ke gang kecil. Bisa dibayangkan, mana ada pejabat sekarang yang tinggal di "cucu" gang.

Kini, persis di bulan politik, bulan pencoblosan Pemilu 2014, merdeka.com akan mengulas sosok Haji Agus Salim sebulan lamanya. Setidaknya, masyarakat akan selalu mengenang prinsip yang selalu dijalani Haji Agus Salim, leiden is lijden (memimpin adalah menderita). Prinsip yang sulit dicari wujudnya zaman sekarang.

(mdk/tts)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peta Digital Ini Bisa Perlihatkan Tempat Tinggal Manusia saat Zaman Purba, Berikut Linknya

Peta Digital Ini Bisa Perlihatkan Tempat Tinggal Manusia saat Zaman Purba, Berikut Linknya

Penasaran bagaimana tempat tinggal kita dulu zaman purba. Cek lewat peta ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah dan Seluk Beluk Gelar Habib di Indonesia

Sejarah dan Seluk Beluk Gelar Habib di Indonesia

Habib merujuk pada sebuah gelar bangsawan untuk menyebut orang yang memiliki garis keturunan Rasulullah SAW

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Albert Manumpak Sipahutar, Jurnalis di Balik Berdirinya Kantor Berita Antara

Sosok Albert Manumpak Sipahutar, Jurnalis di Balik Berdirinya Kantor Berita Antara

Lahir di Tarutung, Tapanuli, Sumatra Utara pada 26 Agustus 1914, Albert sudah menekuni dunia jurnalistik sejak usianya menginjak remaja.

Baca Selengkapnya
Segini Kecepatan Bumi Berputar, Tapi Kenapa Manusia Tak Merasakannya?

Segini Kecepatan Bumi Berputar, Tapi Kenapa Manusia Tak Merasakannya?

Bumi ternyata berputar dengan kecepatan yang tinggi setiap jamnya. Namun manusia justru tak merasakannya.

Baca Selengkapnya
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Darimana Asal Usul Nama Bumi untuk Planet Ini? Ini Penjelasannya

Darimana Asal Usul Nama Bumi untuk Planet Ini? Ini Penjelasannya

Nama Bumi ada asal-usulnya. Berikut adalah sejarah dari penamaan nama Bumi.

Baca Selengkapnya
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya