BMKG sebut getaran yang disangka gempa di Berau diduga dari peledak
Merdeka.com - Warga Tanjung Redeb, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pagi tadi dihebohkan getaran beberapa detik mirip gempa. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan tidak ada gempa yang terjadi di Kalimantan Timur, maupun di Kalimantan Utara dan sekitarnya.
"Nihil (gempa), tidak terdeteksi signal seismiknya," kata Kepala BMKG Stasiun Tanjung Harapan Bulungan, Sulam Khilmi kepada merdeka.com, Selasa (11/7).
Khilmi menerangkan, apabila getaran disebabkan gempa bumi, dipastikan akan tercatat di seluruh sensor seismik di Kalimantan.
"Getaran sangat lokal sekali. Kalau gempa bumi aktivitas sesar atau subduksi, umumnya getaran dicatat oleh sensor seismik yang ada di Kalimantan," ujar Khilmi.
Getaran yang bikin heboh warga itu, menurut Khilmi, umumnya disebabkan adanya reruntuhan dalam tanah, atau disebabkan adanya aktivitas pertambangan, yang menggunakan bahan peledak. "Kalau getaran bersifat lokal, umumnya disebabkan oleh adanya runtuhan atau longsoran, yang terjadi di dalam goa-goa dalam tanah," terang Khilmi.
"Atau juga disebabkan aktivitas pertambangan, yang menggunakan sistem peledakan. Jadi, dipastikan tidak ada gempa di sekitar Kalimantan Timur, maupun di Kalimantan Utara," demikian Khilmi.
Diketahui, sekira pukul 11.50 Wita siang tadi, warga Tanjung Redeb dikejutkan dengan getaran yang berlangsung sekitar 20 detik. Warga sempat mengira, getaran disebabkan gempa bumi di sekitaran utara Kalimantan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaPenyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik kembali guncang wilayah Kupang Kamis dini hari.
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnya