Bayi di Jember Peluk Jenazah Ayah, Sang Ibu Menangis Tidak Bisa Pulang
Merdeka.com - Sulastri, ibu kandung balita N di Jember yang sempat terkurung tiga hari bersama jenazah sang ayah, Fauzi, terus meratapi kesedihan. Ini karena dia yang sedang bekerja sebagai TKW di Taiwan belum bisa pulang ke Jember. Tangisan itu terjadi saat Sulastri menghubungi tetangga melalui sambungan video call.
"Menangis terus, pastinya sedih lah. Bayinya kondisinya seperti itu, suaminya meninggal," ujar Imaroh, tetangga Sulastri dan Fauzi di Perumahan Kaliwining Asri, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember, Jumat (16/8).
Sulastri mendapat kabar suaminya meninggal setelah dihubungi polisi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, karena mencium bau busuk dari rumah Fauzi, tetangga menghubungi polisi kemudian mendobrak pintu rumah tersebut. Barulah peristiwa nahas itu terbongkar. Fauzi ditemukan sudah meninggal. Sedangkan balita N berada di samping jenazah.
Selanjutnya, Sulastri yang mendapat kabarduka itu menghubungi kakak kandungnya, Setiyanti yang berdomisili di Banyuwangi. "Jam dua pagi dia telepon saya sambil menangis. Katanya bojoku mati mbak (suamiku meninggal mbak) sambil menangis dan minta tolong ke saya," ujar Setiyanti menirukan ucapan sang adik.
Mendapat kabar duka itu, Setiyanti bersama Heri Purnomo, suaminya, menuju Jember. Sampai Jember, Setiyanti menuju Polsek Rambipuji untuk mengurus proses penyerahan bayi.
"Proses penyerahan dilakukan di Balai Desa Kaliwining. Sesuai aturan yang berlaku, penyerahan disaksikan beberapa pihak selaku saksi, yakni polisi, Babinsa, Pusat Pelayanan Terpadu Jember serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPT3AKB) Jember," ujar Nurcahyo Hadi, pegawai DPT3AKB saat dikonfirmasi terpisah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaTak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca Selengkapnya