Aseng pesan 1,2 juta ekstasi lewat HP, Polri salahkan petugas lapas
Merdeka.com - Kabagpenum Divhumas Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan ada kelalaian yang dilakukan petugas Lapas Nusakambangan, sehingga banyak napi yang masih bisa melakukan kejahatan dari balik penjara. Salah satunya terpidana Aseng yang bisa memesan 1,2 juta butir ekstasi dari Belanda.
"Lalai. Sebenarnya enggak mungkin. Bisa saja dia ada yang lalai, ada kesengajaan. Bukan rahasia umum lagi, pemetaan kita itu salah satu rawan di LP dan hampir lebih dari 60 persen pelaku ada di LP. Dan patut diduga mereka terus bermain," kata Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/8).
Martinus menuturkan bahwa Indonesia salah satu negara yang menjadi tempat peredaran atau penjualan narkoba untuk Warga Negara Asing (WNA) bahkan warga Indonesia sendiri.
"Kalau konsumen cari tidak, tapi karena pangsa pasar Indonesia banyak, sehingga mereka pada datang semua ke sini. Konsumen itu kalau ada barang dia cari, kalau enggak ada, sakau apa aja dia cari barang," ujarnya.
Martinus pun menerangkan bahwa Aseng memesan barang haram tersebut dari Belanda dan mengendalikan beberapa orang dari Lapas dengan menggunakan telepon genggam.
"Ya caranya lewat telepon dari dalam Lapas, lewat mana lagi emang," ucapnya.
Martinus pun berharap agar para penjahat narkoba tersebut bisa secepatnya dihukum mati. "Harapan kita bisa lebih cepat kalau misalnya mereka dieksekusi mati ya segera bila mereka tidak ajukan PK dan Grasi misalnya. Disegerakan saja," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMomen panglima perang Moro dikawal dua anggota Kopassus menghadap Sekda Kabupaten Puncak Jaya. Ada apa?
Baca Selengkapnya