Arca Syiwa Kepala Tiga Ditemukan dalam Ekskavasi Situs Pendem Kota Batu
Merdeka.com - Sebuah arca Syiwa dengan ciri berkepala tiga ditemukan dalam proses ekskavasi Situs Pendem Kota Batu. Arca dalam kondisi utuh dan ditemukan dengan posisi tengkurap berjarak sekitar 100 meter dari lokasi utama ekskavasi.
"Baik, masih utuh. Saat ditemukan posisinya tengkurap berjarak sekitar 100 meter," kata Wicaksono Dwi Nugroho, Ketua Tim Ekskavasi Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, Jumat (13/11).
Kepala arca Syiwa menghadap ke tiga arah, yakni depan, kanan dan kiri. Sementara bagian belakang patung hanya lurus dengan beberapa kelapukan wajar.
Posisi Syiwa duduk dengan kaki kiri terlipat ke dalam, tertindih kaki kanannya yang menggantung. Kedua tangan depan berada di atas paha, sementara tangan yang lain tidak terlihat jelas.
Arca tersebut semakin memperkuat bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah Candi Hindu beraliran Syiwa. Karena dalam konsep candi syiwa dipastikan patung Syiwa berada di tengah-tengah candi yang tersusun bersama yoni dan lingga.
Posisi patung berada di atas sumuran atau batur sebagai sebuah altar pemujaan. Karena dalam konsepnya, Sumuran sebagai penghubung kekuatan bumi yang terhubung ke langit, sehingga diikuti bentuk atap candi bercerobong dan mengerucut.
Selain berbahan batu adesit, arca nampak memiliki materi semacam kaca lembut yang memantulkan cahaya saat terkena sinar. Ukuran patung diperkirakan setinggi 50 cm, lebar 30 cm dan ketebalan 20 cm.
"Sementara patung tersebut diamankan oleh Kepala Desa," tegasnya.
Ekskavasi Situs Pendem telah berjalan Tiga Tahap sejak Desember 2019 dan dilanjutkan ke tahap IV berlangsung 7-16 Februari 2020.
Proses Ekskavasi sebelumnya berhasil mencari bentuk, keluasan dan fungsi dari struktur bata yang telah nampak. Selain itu juga diberlakukan sistem pelindung agar struktur bata yang ditemukan terhindar dari kerusakan akibat panas dan hujan.
Selama Ekskavasi berhasil membuka kotak gali seluas 10 M x 8 M. Dari luasan galian tersebut berhasil menampakkan profil pondasi bangunan bata berukuran 7,5 M x 7,5 M yang tersusun dari 6 lapis bata. Sementara dimensi bata penyusun berukuran panjang 35-36 cm, lebar 25-26 cm, dan tebal 9-10 cm. Bentuk bangunan memiliki arah orientasi 103 derajat dari arah utara kompas.
Bagian tengah bangunan ditemukan konsentrasi tumpukan bongkahan batu-batu andesit yang kemudian menyulitkan proses ekskavasi.
Namun ketika batu-batu tersebut diangkat, di kedalaman 1 meter dari tanah permukaan ditemukan lubang sumuran berbentuk bujur sangkar berukuran 2,1 M x 2,1 M. Konsentrasi batu-batu andesit pun masih menutup lubang sumuran hingga ke dalam.
Penggalian di sumuran dihentikan di kedalaman 1,20 M karena waktu pengerjaan sudah mencapai hari terakhir. Lubang sumuran diduga masih lebih dalam karena tatanan bata masih terus berlanjut ke dalam.
Situs Pendem diduga kuat merupakan bangunan candi yang disebut dalam Prasasti Sangguran yang menurut catatan Verbeek pada 1836 ditemukan di Ngandat, Mojorejo. Letak ngandat dengan situs Pendem hanya berjarak 1 km, yang kedua lokasi ini dipisahkan oleh sungai brantas.
Prasasti sangguran berangka tahun 850 saka atau 928 masehi dan menyebutkan tentang sebuah candi I Sang Hyang Prasada Kabhaktyan ing sima Kajurugusalyan ing Mananjung.
Selama ekskavasi juga ditemukan pecahan tembikar dari beberapa wadah berhias, seperti bejana, tempayan dan vas. Temukan hanya berupa pecahan mulut botol kaca, yang diduga berasal dari masa kolonial. Temuan koin bertuliskan 'Nderland Indie 1825' dan Java 1810, serta pecahan mulut botol yang ditemukan di antara tatanan bata saat ekskavasi memperkuat dugaan tersebut.
Situs Pendam diduga dihancurkan di masa Hindia-Belanda. Peristiwa itu pun terekam dalam memori masyarakat dan kini menjadi nama desa, yaitu Desa Pendem.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gambar di atas batu ini menggambarkan sengitnya pertempuran di masa lalu.
Baca SelengkapnyaSejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca Selengkapnya